Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warna Sama, Harga Selisih Rp 1.600

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tak-pjuhDua Ton Beras OP Belum Habis Selama Dua Hari

SINGOJURUH – Operasi Pasar (OP) beras yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangm, dan Penambangan (Dispertambang) Kabupaten Banyuwangi bersama Bulog di pasar Desa/Kecamatan Singojuruh, kurang di minati warga.

Dua ton beras yang telah digelontorkan dalam OP selama dua hari itu teryata tidak semua habis terjual. Warga enggan membeli karena kualitas beras jelek dan mirip beras miskin (raskin). “Berasnya jelek, warnanya kekuning-kuningan,” cetus Trimo, 47, salah satu warga setempat. OP beras itu awalnya mendapat sambutan antusias masyarakat saat beras tiba di pasar, warga ramai-ramai datang untuk belanja.

Tetapi, mereka kecewa setelah melihat kualitas beras dengan harga Rp7300 per kilogram (Kg) itu. “berasnya mirip raskin. Kualiasnya jelek.” katanya. Dibanding dengan raskin, jelas dia beras dalam OP itu dinilai sangat mahal. Sebab, beras raskin itu harganya cuma Rp 1.600 per kilogram. “Kualitas sama, tapi harga sangat jauh berbeda,” katanya kepada jawa Pos Radar Genteng.

Karena kualitas jelek dan harga mahal, warga tidak tertarik membeli beras dalam OP. Apalagi dari sisi kemasan, masyarakat juga lebih memilih menggunakan karung plastik dibanding plastik biasa. Gak ada ceritanya beras Bulog itu bagus, semua stok lama dan jelek.” sahut Arifin, 34, warga lain. OP beras di Kecamatan Singojuruh, ini digelar selama dua hari. Pada hari pertama Kamis (5/3), dari kuota satu ton beras hanya terjual sekitar delapan kwintal.

Sementara itu, di hari kedua, jumat (6/3), dari jatah satu ton beras hanya laku sekitar tiga kwintal. Warga yang datang ke lokasi OP kecewa dan mencela petugas karena kwalitas beras jelek mirip raskin. Untuk meyakinkan dan membantah anggapan warga itu, petugas sempat mengundang gilingan padi keliling dan menyelep ulang beras OP tersebut. “Ini nyatanya putih, hanya butuh sedikit polesan saja,” ujar salah seorang petugas yang enggan dikorankan namanya.

Dikonfirmasi terpisah mengenai kualitas beras OP yang di nilai warga jelek, Kasub Bulog Divre Banyuwangi, Sopran Kenedi, melalui Waka Subdivre, Komuli mengatakan kualitas beras yang dijual dalam OP memang kualitas beras medium yang sama dengan raskin. Warnanya agak keruh karena disimpan dalam waktu lama sebagai beras Cadangan pemerintah.

Mengenai kurangnya peminat dalam OP yang digelar di Kecamatan Singojuruh, dia beralasan warga di kecamatan itu telah digerojok raskin pada Senin (2/3). Sehingga, jatah beras milik warga masih cukup banyak dan enggan membeli beras OP dengan harga yang relatif lebih mahal. “Sasaran OP ini warga kurang mampu. Kalau orang mampu pasti beli beras premium katanya (radar)