Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Wings Air Layani Kargo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wingSEMENTARA itu, kemudahan akses transportasi udara dari dan menuju Banyuwangi tidak hanya dinikmati penumpang. Dalamwaktu dekat, angkutan barang  dengan moda transportasi udara juga akan semakin mudah. Sebab dalam waktu dekat, mas kapai Wings Air berencana membuka jasa kargo udara via Bandara Blimbing sari.Lion Air selaku induk perusahaan Wings Air telah mengajukan izin kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk membuka jasa kargo di Bandara Blimbingsari.

Hal itu disampaikan kepala Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka, kemarin (1/5). Dikatakan, setelah aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari semakin ramai, pihaknya punya tugas lain, yakni membuka rute jasa penerbangan kargo di bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, tersebut. “Lion Air sudah mengajukan izin membuka jasa kargo udara di Bandara Blimbingsari,” ujarnya.  

Menurut Andi, pesawat yang digunakan melayani jasa angkutan kargo udara itu adalah pesawat Wings Air jenis ATR 72-600 yang selama ini melayani penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP). Kapasitas kargo pesawat ATR 72-600 tersebut mencapai 500 kilogram (Kg) alias setengah ton. Bahkan, menurut Andi, selain PT. Lion Air, keinginan membuka jasa kargo udara juga disampaikan pihak maskapai PT. Garuda Indonesia.

Hanya saja, tahap yang dilakukan PT. Garuda Indonesia untuk membuka jasa kargo udara itu belum sejauh Lion Air. “Sementara yang sudah mengajukan izin ke Kemenhub RI untuk membuka jasa kargo udara di Bandara Blimbingsari hanya Lion Air,” cetusnya. Dikatakan, jika dua maskapai yang terbang reguler di Bandara Blimbingsari itu telah membukajasa kargo, berarti kapasitas kargo  yang bisa diangkut dengan pesawat mencapai satu ton. “Itu akan sangat bagus untuk pergerakan dan perputaran ekonomi di Banyuwangi.  

Misalnya saat kargo dikirim dari Banyuwangi pada pagi hari, tidak sampai satu jam telah sampai di Surabaya. Jika kargo sudah sampai tujuan, pengusaha yang mengirim barang sudah menerima pembayaran barang. Uang hasil pembayaran itu bisa diputar lagi, untuk usaha lagi,” paparnya.Andi menambahkan, space untuk melayani angkutan kargo udara itu menggunakan bagasi pesawat penumpang. Meski mengangkut kargo, imbuhnya, kapasitas bagasi untuk penumpang tidak akan berkurang, yakni maksimal 20 Kg.

Jika penumpang membawa bagasi 20 Kg lebih, maka akan dikenakan biaya tambahan untukkelebihan bagasi tersebut. Masih menurut Andi, untuk merealisasikan rute angkutan kargo udara tersebut, pihaknyasudah menyiapkan sejumlah ruangan di Bandara Blimbingsari. Ruangan yang telah disiapkan itu, antara lain bekas kantor bandara yang saat ini sudah tidak digunakan. “Bekas kantor kami akan kami alokasikan untuk gudang kargo,” terangnya. 

Usut punya usut, selama ini Bandara Blimbingsari kerap didarati pesawat kargo tidak terjadwal atau pesawat kargo yang tidak rutin terbang di Banyuwangi. Pesawat kargo yang kerap memanfaatkan Bandara Blimbingsari itu, antara lain pesawat yang mengangkut material kebutuhan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (radar)