Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Diusulkan Menjadi Geopark Nasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI- Banyuwangi diusulkan menjadi Geopark (geological park) atau taman bumi nasional. Hal itu diungkapkan oleh Ketua jejaring Geopark Indonesia Mirawati Sudjono saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Lounge Pemkab Banyuwangi, Rabu (14/2/2018).

Dalam pertemuan tersebut Mirawati mengungkapkan berdasar hasil pengamatan timjejaring Geopark, Banyuwangi layak untuk dijadikan taman bumi nasional. Hal itu, kata Mira, sumber daya alam Banyuwangi memiliki tiga kekhasan geologi yang distandarkan Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO). Ketiga kekhasan tersebut adalah geodiversity (keragaman bumi), biodiversity (keragaman hayati) dan cultural diversity.

“Secara geologis, di sini ada pantai dan gunung yang masih terjaga kealamiannya, yang didukung biodiversitynya. Sementara, dari cultural diversity-nya, Banyuwangi dihuni suku yang beragam. Dari semua kekhasan ini, Banyuwangi memungkinkan meraih status geopark nasional.” katanya.

Konsep geopark sendiri mengacu pada pengembangan kawasan yang memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada 2000-an, geopark tidak hanya menjaga kelestarian alam. Namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Saat ini, hanya ada dua geopark di Indonesia telah masuk warisan UNESCO, yakni Geopark Gunung Batur (Bali) dan Geopark Gunungsewu (Daerah Istimewa Yogyakarta).

“Rencananya, tahun ini juga (2018-red), kita akan usulkan Banyuwangi sebagai taman nasional geopark,” kata Mirawati yang juga mantan Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB ini.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merasa senang atas kedatangan tim jejaring Geopark. Usulan ini, kata Anas, melengkapi prestasi Banyuwangi di mana Taman Wisata Alam Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer dunia oleh UNESCO) pada Maret 2016 lalu.

Menurut Anas, dengan ditetapkannya Banyuwangi sebagai taman nasional geopark akan menjadi nilai tambah bagi Banyuwangi.

“Dengan menjadi geopark, ada beberapa keuntungan yang didapatkan. Pertama, adalah keuntungan ekologi. Artinya, sumber daya alam (SDA) hayati dan budaya dalam cagar biosfer terlindungi dan terkelola dengan baik,” pungkas Anas.