Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tidak Dilibatkan Penentuan Dana Cabor, Ketua Harian KONI Banyuwangi Protes

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ketua-harian-koni-banyuwangi-pelni-rompis

BANYUWANGI – Ketua harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi, Pelni Rompis, memprotes keras pencairan dana pembinaan untuk cabang olahraga (cabor). Pemicunya, nominal anggaran yang  direalisasikan dianggap tanpa sesuai prosedur organisasi.

Dia sangat kecewa dengan realisasi dana pembinaan cabor tersebut. Sebab, dirinya tidak  pernah dilibatkan dalam pembahasan draf anggaran. ‘’Saya sebagai ketua harian tidak  pernah dilibatkan, tiba-tiba sudah realisasi,” protes Pelni  kemarin.

Dia mengaku terkejut ketika nominal anggaran untuk cabor bervariasi. Bahkan, terjadi  ketimpangan antara cabor satu dengan cabor lain. ‘’Jumlah anggaran yang dicairkan sangat timpang antara satu dengan yang lain,” jelasnya. Semestinya, terang dia, sebelum mengeksekusi dana pencairan untuk cabor, ada pembahasan di internal ke- pengurusan KONI  Banyuwangi. Tetapi,  ternyata hal itu tidak  pernah dilakukan.

‘’Seharusnya ada rapat dulu, baru hasilnya disampaikan kepada cabor,” katanya. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Tidak pernah ada rapat dan tiba-tiba dana  un tuk masing-masing  cabor sudah diputuskan. Tentu saja hal itu tidak sejalan dengan roda organisasi.

‘’Bukan saya saja yang tidak dilibatkan, bendahara umum, Pak Heru Pratista, juga tidak diajak rembugan,” tandasnya.  Dia memberikan pandangan, kalau  KONI Banyuwangi ingin melakukan pembinaan, menurut Pelni, dana jangan direalisasikan semua.

‘’Dibagi rata saja dulu, tapi setengah dari dana yang ada,” jelas mantan petinju itu. Misalnya, sebut dia, dari total  anggaran Rp 3 M, dana untuk setiap cabor dibagi rata Rp 50 juta. Jika ada 30 cabor, maka dana yang terserap awal Rp 1,5 miliar.

‘’Baru setelah itu tim KONI melakukan peninjauan ke lapangan dan melihat langsung setiap cabor. Kalau ada kegiatan, baru ditambah, kalau tidak ya tidak perlu,” ujarnya.  Saat ini dana cabor sudah direalisasikan. Lantas bagaimana? Pria yang juga sebagai ketua Persatuan  Tinju Amatir Indonesia (Per tina) Banyuwangi itu memberikan jawaban.

‘’Bisa ditarik lagi, saya minta tetap dievaluasi,” jelasnya. Tetapi, tidak sedikit cabor yang   sudah mencairkan dengan berbagai kebutuhan, termasuk untuk membayar tagihan. Termasuk bagi Pertina Banyuwangi. ‘’Kalau yang lain, wallahu a’lam. Kalau Pertina sebagian sudah dicairkan untuk bayar utang,” akunya.

Dalam realisasi KONI Banyuwangi tahun 2016 ini, Pertina  Banyuwangi mendapatkan jatah Rp 74.815 ribu. Dana itu masih di bawah Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) dan Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) yang masing-masing mendapatkan dana Rp 94.165 ribu dan  Rp 98.035 ribu.

‘’Kalau ngomong prestasi, kedua cabor itu tidak dapat medali di Porprov, kalau Pertina dapat perunggu. Ini bukan apa, tapi pencairan itu sesuai porsinya,” jlentreh-nya.

Masalah realisasi anggaran, KONI Banyuwangi telah memiliki tim anggaran. Ketua bidang anggaran KONI Banyuwangi  diemban Kgs Abd Sakur. ‘’Konfirmasi ke Pak Ketua. Biar tidak  salah dalam menyampaikan,’’  katanya saat dimintai tanggapan  soal protes Pelni Rompis kemarin. (radar)