BANYUWANGI, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengurai 7 wilayah yang rawan mengalami bencana hidrometeorologi yang berpeluang terjadi pada bulan November.
Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Agung Dwi Nugroho mengatakan, Banyuwangi saat ini telah masuk musim peralihan, di mana 80 persen wilayah Banyuwangi telah diguyur hujan.
“Selama 3 hari ke depan, Banyuwangi akan diguyur hujan lebat, untuk itu masyarakat diharapkan waspada terhadap angin kencang dan bencana Hidrometeorologi lainya,” kata Agung, Senin (3/11/2025).
Baca juga: Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Dijelaskan Agung, warga Banyuwangi, khususnya yang tinggal di Kecamatan Srono, Cluring, Rogojampi, perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana angin puting beliung yang kerap terjadi di wilayah-wilayah tersebut.
Sementara longsor dan banjir berpotensi terjadi di wilayah dataran tinggi seperti Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Lincin, serta Kecamatan Songgon.
“Untuk tanda-tanda terjadi angin kencang atau puting beliunh sendiri biasanya pagi sampai siang terasa gerah, dan muncul awan cumulonimbus,” kata dia.
Selain meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, Agung juga mengimbau masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG.
Baca juga: Dampak Bencana Banjir dan Longsor Lumajang, 1 Orang Meninggal, 2 Hilang
Sebelumnya, hujan disertai angin kencang melanda tiga kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur, dan merusak sebanyak 27 rumah pada Minggu (2/11/2025).
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto mengurai, tiga wilayah yang terdampak yaitu Kecamatan Siliragung, Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Glenmore.
“Sebanyak 24 rumah di Siliragung, 2 rumah di Pesanggaran dan 1 rumah di Glenmore,” urai Danang, Senin (3/11/2025).
Danang menyebut, BPBD Banyuwangi masih menerjunkan petugas ke titik bencana dan belum menghimpun data rumah yang mengalami kerusakan.
Sementara sebagai upaya mitigasi, BPBD Banyuwangi akan melakukan beberapa langkah di antaranya perempesan pohon-pohon serta pembersihan gorong-gorong untuk mencegah banjir.
“Kami mengimbau masyarakat harus waspada terhadap cuaca saat ini. Hujan dan banjir bisa sewaktu-waktu datang sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan,” pesannya.
Baca juga: Bencana Melanda 8 Kecamatan, Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari
Sementara itu, Kapolsek Siliragung, AKP Yaman Adinata menerangkan, bahwa angin kencang menyebabkan sejumlah atap rumah warga di Dusun Krajan dan Dusun Silirkrombang terbang hingga ambruk.
“Sebagian besar atap rumah warga mengalami kerusakan, terutama bagian asbes yang pecah dan genteng yang melorot,” katanya.
Page 2
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app






