Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Agus Iskandar: Musuh Kami adalah Komunis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Amir Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Banyuwangi, Agus Iskandar, mendatangi kantor Jawa Pos Radar  Banyuwangi. Agus datang bersama  enam rekannya yang tergabung dalam GUIB. Mereka datang untuk memberikan klarifikasi terkait aksi damai yang dilakukan massa dari Banyuwangi Bela Bangsa (BBB) yang menuntut pembubaran Front  Pembela Islam, Rabu lalu (25/1).

Agus menegaskan, kedatangannya ke JP-RaBa kemarin bukan atas nama FPI. “Kami datang atas nama Gerakan Umat Islam Bersatu. Elemen GUIB banyak sekali, termasuk FPI.  Ibarat tubuh manusia, kalau yang satu dicubit, yang lain ikut merasakan sakit,’’ jelas Agus di Seblang Room  JP-RaBa, kemarin.

Agus Iskandar sangat menyayangkan jika FPI dianggap sebagai perusak tatanan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia berdalih bahwa aksi-aksi dari FPI yang dilakukan selama ini merupakan bentuk cintanya kepada NKRI.

”Kami  bukan musuh. Musuh kita itu  ya komunis,” tegasnya. Selain itu, aksi yang dilakukan oleh pihak FPI selama ini merupakan bentuk kekhawatiran terhadap kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). ”Yang  demo kemarin seperti Gus Maki dan Pak Hermanto sebenarnya adalah saudara kami yang sama-sama umat Islam. Kita semua sepakat bahwa NKRI adalah harga mati,” tambahnya.

Selain itu, GUIB yang menaungi 70 ormas termasuk FPI ini juga menyayangkan banyaknya media masa yang menyebutkan bahwa aksi damai yang dilakukan BBB di kantor DPRD Banyuwangi kemarin diikuti oleh ribuan orang.  Padahal pada kenyataannya, aksi  damai yang dilakukan gabungan dari berbagai ormas di Banyuwangi itu jumlahnya hanya mencapai ratusan orang.

”Iya perlu dikoreksi terkait masalah jumlah yang demo hari Rabu lalu, tidak sampai ribuan,” tandasnya.  Sementara itu, terkait tuntutan dari masa BBB yang meminta ormas FPI untuk segera dibubarkan dan tidak melakukan pergerakan di Banyuwangi juga ditanggapi dingin oleh GUIB. Perwakilan  GUIB meminta permasalahan yang menyangkut FPI ini biarlah pihak pusat yang menyelesaikan.

”Masalah hukum Habib Rizieq biarlah berjalan sesuai koridor hukum yang ada. Kita yang ada di daerah ini hanya melakukan  kegiatan sosial seperti membantu  warga yang tertimpa bencana dan lain sebagainya. Organisasi   kita juga berdiri dari organisasi induk kami,” timpal Yudo Prayitno, perwakilan dari GUIB lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, organisasi masyarakat (ormas) BBB menggelar aksi damai, kemarin (25/1). Dalam aksinya, massa mendesak agar Presiden  Joko Widodo segera membubarkan ormas yang dianggap  merusak tatanan Negara Kesatuan   Republik Indonesia (NKRI) khususnya ormas Front Pembela Islam (FPI).

Aksi massa berjalan tertib. Start dari depan Stadion Diponegoro  pukul 09.00. Selanjutnya, massa long march menuju kantor DPRD  Banyuwangi melewati Simpang  Lima lalu mampir sejenak di  depan kantor Pemkab Banyuwangi untuk menyampaikan  orasi.

Irinng-iringan massa berakhir di kantor DPRD Banyuwangi. Di kantor wakil rakyat itu, massa diterima Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara dan Wakil Ketua Joni Subagio, beserta  pewakilan dari fraksi PDIP, PKB, Golkar, Gerindra dan Nasdem  lainnya.

Dalam orasinya, massa sangat men dukung dan mendesak Polri  agar segera menuntaskan proses  hukum dugaan penistaan Pancasila yang dilakukan oleh imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab. Mereka juga meminta kepada pemerintah serta Polri untuk menindak tegas pelaku intoleran yang dirasa bisa mengganggu  kedamaian berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya itu, masa juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu menghindari segala bentuk provokasi, adu domba ataupun fitnah yang dilakukan pihak tertentu demi menjaga perdamaian dan keutuhan NKRI. Me reka juga meminta kepada Pemkab Banyuwangi dan DPRD  Banyuwangi untuk mengusulkan pembubaran FPI. (radar)