RadarBanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi dan PT Angkasa Pura II Banyuwangi terus berupaya menjajaki pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi.
Yang terbaru, PT Angkasa Pura II bersama kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi dan travel umrah menggelar rapat di ruang Sekretariat Daerah Banyuwangi untuk membahas tindak lanjut pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi, Rabu (10/1).
Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura 2 Bandara Internasional Banyuwangi Johan Seno Acton membenarkan ada pembahasan rencana pemberangkatan umrah dari bandara.
Baca Juga: Pemotor Mabuk Dibawa ke Polsek, Karena Pemotor ini Sulit Diajak Komunikasi
“Sebetulnya ini rencana sudah setahun lalu dan diharapkan pada periode awal tahun 2024, Bandar Udara Internasional Banyuwangi akan menjadi tempat pemberangkatan umrah,” jelasnya.
Dikatakan Johan, untuk sementara pemberangkatan umrah belum bisa direct flight alias terbang langsung dari Banyuwangi menuju Arab Saudi, melainkan harus transit dulu ke Malaysia, Singapura, atau Bangkok.
”Skema transit ke Malaysia, Singapura, atau Bangkok ini sangat menarik. Selain untuk umrah, juga bisa menarik wisatawan asing datang ke Banyuwangi,” kata Johan.
Penerbangan tersebut bisa dilakukan dengan metode charter spot atau dengan reguler berjadwal.
Nantinya, jemaah umrah akan diajak city tour terlebih dahulu ke Malaysia, Singapura, maupun Bangkok dengan waktu transit tujuh jam. Dengan demikian, status Bandara Banyuwangi sebagai bandara internasional masih tetap terjaga.
Baca Juga: Gara-Gara Ingin Menghindari Sepeda Motor, Mobil Xenia dan Suzuki Carry Adu Moncong
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Banyuwangi Zainal Abidin mengatakan, pertemuan yang dilakukan Rabu (10/1) untuk yang kelima kalinya membahas pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi.
”Dari lima rapat yang pernah kami ikuti, baru ini yang paling mendekati realisasi,” katanya.
Pada rapat sebelumnya masih sebatas wacana dan selalu terkendala dengan pihak maskapai.
Rapat yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Banyuwangi Arief Setiawan melibatkan pihak ketiga atau investor yang biasa charter pesawat. Skema ini diharapkan akan memudahkan pemberangkatan jemaah umrah dari Banyuwangi.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi dan PT Angkasa Pura II Banyuwangi terus berupaya menjajaki pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi.
Yang terbaru, PT Angkasa Pura II bersama kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi dan travel umrah menggelar rapat di ruang Sekretariat Daerah Banyuwangi untuk membahas tindak lanjut pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi, Rabu (10/1).
Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura 2 Bandara Internasional Banyuwangi Johan Seno Acton membenarkan ada pembahasan rencana pemberangkatan umrah dari bandara.
Baca Juga: Pemotor Mabuk Dibawa ke Polsek, Karena Pemotor ini Sulit Diajak Komunikasi
“Sebetulnya ini rencana sudah setahun lalu dan diharapkan pada periode awal tahun 2024, Bandar Udara Internasional Banyuwangi akan menjadi tempat pemberangkatan umrah,” jelasnya.
Dikatakan Johan, untuk sementara pemberangkatan umrah belum bisa direct flight alias terbang langsung dari Banyuwangi menuju Arab Saudi, melainkan harus transit dulu ke Malaysia, Singapura, atau Bangkok.
”Skema transit ke Malaysia, Singapura, atau Bangkok ini sangat menarik. Selain untuk umrah, juga bisa menarik wisatawan asing datang ke Banyuwangi,” kata Johan.
Penerbangan tersebut bisa dilakukan dengan metode charter spot atau dengan reguler berjadwal.
Nantinya, jemaah umrah akan diajak city tour terlebih dahulu ke Malaysia, Singapura, maupun Bangkok dengan waktu transit tujuh jam. Dengan demikian, status Bandara Banyuwangi sebagai bandara internasional masih tetap terjaga.
Baca Juga: Gara-Gara Ingin Menghindari Sepeda Motor, Mobil Xenia dan Suzuki Carry Adu Moncong
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Banyuwangi Zainal Abidin mengatakan, pertemuan yang dilakukan Rabu (10/1) untuk yang kelima kalinya membahas pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi.
”Dari lima rapat yang pernah kami ikuti, baru ini yang paling mendekati realisasi,” katanya.
Pada rapat sebelumnya masih sebatas wacana dan selalu terkendala dengan pihak maskapai.
Rapat yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Banyuwangi Arief Setiawan melibatkan pihak ketiga atau investor yang biasa charter pesawat. Skema ini diharapkan akan memudahkan pemberangkatan jemaah umrah dari Banyuwangi.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi