Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antisipasi Longsor Susulan, BPBD Pasang 2.000 Kantong Trap

Petugas dan warga memasang kantong trap untuk menahan longsor di bawah bukit Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore .
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Petugas dan warga memasang kantong trap untuk menahan longsor di bawah bukit Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore .

GLENMORE – Upaya penanganan bukit  yang Longsor di Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, mulai dilakukan petugas BPBD Banyuwangi bersama warga Selasa (10/10). Mereka memasang kantong trap di lereng bukit untuk penahan bila terjadi longsor susulan.

Pemasangan trap itu, dilakukan dengan menumpuk kantong dengan posisi terasering sepanjang 15 meter dan lebar empat meter. Selain itu, petugas juga memotong sejumlah pohon yang tumbang menggunakan mesin chainsaw. “Kita juga bersih-bersih dulu,” cetus Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Banyuwangi, Sukarno.

Menurut Sukarno, untuk pemasangan trap dan bersih-bersih ini akan dilakukan selama empat hari. Semua kegiatan itu, dilakukan di sekitar lokasi kejadian bukit longsor. “Kita memperkuat tebing,” ungkapnya.

Pemasangan trap di tebing ini, dilakukan untuk mengantisipasi bila terjadi hujan tinggi tidak menimbulkan longsor susulan. Sebab, kondisi tanah di bukit banyak yang gembur. “Tanah gembur dan itu memudahkan sliding,” jelasnya.

Untuk kekuatan penahan buatan yang dilakukan itu, Sukarno menyatakan itu tergantung pemasangan. Jika ditambahi dengan tanaman bambu dan dipasang secara rapi, dipastikan kekuatan penahan tersebut bisa selamanya. “Kalau bambu ditanam dengan merata, saya kira kuat selamanya,” katanya.

Untuk meminimalkan potensi longsor susulan, Sukarno mengajak membuat saluran dari atas bukit ke bawah. Dengan demikian, air itu tidak tertahan dan bisa langsung keluar. “Saya buat aliran air agar tidak menggenang di atas,” ucapnya.

Petugas BPBD lain, Nanang Hariyadi, menyampaikan dalam rangka membuat penahan agar bukit tidak longsor, BPBD telah menyiapkan 2.000 kantong trap penahan. Selama pemasangan nanti, pihaknya belum bisa memastikan jumlah yang akan dipasang.

Tapi jika melihat volume longsoran, 1.000 kantong trap sudah cukup baik. Untuk monitoring pasca longsor, pihaknya akan terus melakukan pemantauan melalui tenaga perbatasan yang ada di setiap kecamatan. “Akan terus kita pantau,” cetusnya.

Sementara itu, pemilik rumah yang jebol diterjang bukit yang longsor, M Yahya, 51, bukit yang ada di belakang rumalmya itu dulu pernah akan dikeruk. Saat itu, semua pemilik lahan di sisi bukit sudah setuju, pihak pelaksana dari salah satu CV juga sudah menyetujui. Tapi menjelang hari pelaksanaan, ada penolakan dari warga. “Dulu mau dikeruk, tapi ada yang tidak mau katanya takut longsor,” ucapnya.

Seperti diketahui, hujan deras yang turun sejak Sabtu (7/10) hingga Minggu (8/10) menyebabkan bukit yang ada di Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore longsor Minggu petang (8/10).

Untungnya tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Hanya saja, rumah milik pasangan M Yahya, 51, dan Siti Romlah, 42, yang lokasinya berada persis di bawah bukit, dinding bagian belakang jebol diterjang tanah longsoran. “Tanah longsoran masuk rumah hingga tembus depan,” cetus Siti Romlah.

Menurut Siti Romlah, bencana alam dengan bukit longsor itu terjadi sekitar pukul 17.30. Saat kejadian, dia sedang berada di dalam kamar mandi untuk mandi. Sebelum longsor, didengar suara mesin sanyo miliknya terdengar aneh. “Suaranya tidak sama dengan biasanya, saya pikir akan korsleting,” ungkapnya.

Merasa tidak enak dengan suara aneh dari mesin sanyo, Romlah yang belum sempat mandi memutuskan untuk keluar dari kamar mandi. Apalagi, juga didengar ada suara gemuruh dari belakang rumahnya. “Lalu ada suara keras, dinding belakang dan samping jebol,” cetusnya.(radar)