Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tebing Belakang Rumah Longsor, Kamar Mandi Pun Amblas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Tanah yang longsor hingga membuat kamar mandi milik warga ikut ambrol .

BANYUWANGI – Misiyanto, 50, bersama keluarganya yang tinggal di RT 4, RW I, Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, sejak sebulan lalu untuk mandi atau kebutuhan lain harus menumpang ke tetangga atau turun ke sungai Kalisetail yang ada di samping rumahnya.

Itu setelah tanah yang ada di belakang rumahnya, dan dibuat untuk kamar mandi longsor. “Tanah longsor dan bangunan rumah di belakang juga ikut ambrol,” cetus Ahmadi, 31, salah satu anak Misiyanto.

Menurut Ahmadi, tanah yang longsor hingga kamar mandi di rumahnya ikut ambrol itu terjadi sebulan lalu. Saat itu, tebing di pinggir sungai Kalisetail dekat rumahnya mengalami retakan setelah sering turun hujan deras. Semakin lama, retakan itu terus melebar dan akhirnya longsor. “Tanah yang longsor itu lebarnya sekitar 2,5 meter dan mengenai kamar mandi,” ungkapnya.

Untungnya, lanjut dia, saat tanah longsor dan kamar mandi ikut hilang itu sedang tidak ada orang. “Awalnya itu cuma retak, lalu besoknya longsor, untungnya saat kejadian tidak ada orang di kamar mandi,” jelasnya.

Selain hujan, lanjut dia, tanah yang longsor itu juga dipicu pembangunan bendungan yang ada di bawahnya. Akibat ada proyek dam, sejumlah pohon besar yang ada di pinggir sungai ditebang dan membuat tebing rawan. “Pohon tidak hanya ditebang, tapi dicabut dengan alat berat, jadi tanahnya menggantung,” ungkapnya.

Riyanto menyampaikan pembangunan dam yang ada di desanya itu sama sekali tidak berkoordinasi dengan pemerintah desa. “Pelaksana proyek langsung mengerjakan, dan saya juga tidak diajak ngomong,” jelasnya. (radar)