Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antisipasi Teror Pembakaran Kendaraan, Polres Banyuwangi Gelar Razia Besar-besaran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Maraknya aksi teror pembakaran kendaraan bermotor yang dilakukan oleh orang tak bertanggung di Jawa Tengah akhir-akhir membuat warga resah. Untuk mengantisipasi teror tersebut merembet ke Jawa Timur dan Bali, Polres Banyuwangi menggelar razia besar-besaran di sejumlah titik di Kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut.

Sebanyak 450 personel dikerahkan dalam razia tersebut. Adapun razia dilakukan di Polsek jajaran, pintu masuk ke Banyuwangi dan pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. Sasarannya adalah kendaraan umum dan pribadi.

Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi memimpin langsung razia tersebut. Di pintu masuk pelabuhan ASDP Ketapang, tepat pukul 00.00 WIB, Minggu (10/2/2019) polisi melakukan pemeriksaan kendaraan yang akan menggunakan jasa penyeberangan.

Kendaraan berat dan bus tak luput dari pemeriksaan tersebut. Bahkan motor pun juga diperiksa detail oleh aparat kepolisian. Satu per satu barang bawaan dan bagasi kendaraan diperiksa oleh petugas kepolisian.

“Kita turunkan 450 lebih personel dalam razia ini. Karena dikhawatirkan pelaku teror pembakaran masuk ke Jatim dan Bali. Selain pelabuhan Ketapang, kita juga lakukan pemeriksaan di pintu masuk Banyuwangi baik dari arah Barat di Kalibaru dan Glenmore, di sebelah Utara di Wongsorejo dan Pelabuhan ASDP Ketapang,” ungkap AKBP Taufik kepada wartawan.

Selain difokuskan pada pencarian barang berbahaya seperti bahan peledak dan bahan bakar, razia tersebut juga menyasar senjata tajam dan narkoba.

“Ini (pemeriksaan di pintu masuk pelabuhan) kita lakukan rutin di Banyuwangi. Sementara untuk skala besar kita lakukan insidentil. Tetap waspada dengan aksi teror. Jangan sampai merembet,” tambahnya.

Kapolres Taufik mengatakan, pengetatan pengamanan ini sebagai bentuk persiapan pengamanan pemilu pada bulan April mendatang.

“Pengamanan ini kita lakukan hingga pemilu nanti. Jangan sampai kita kecolongan,” pungkasnya.

Perlu diketahui, sejak beberapa minggu ini, Jawa Tengah dilanda teror pembakaran kendaraan bermotor. Terakhir data kasus itu sejumlah 26 dan belum dapat terungkap siapa pelakunya. Aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang.

Semula kasus ini ditangani di tingkat daerah oleh Polda Jateng dan beberapa polres yang menjadi tempat kejadian perkara. Namun, saat ini Polri mengerahkan penyelidik dan penyidik dari tiga satuan kerja di tingkat pusat, yaitu Densus 88 Antiteror, Bareskrim, serta Baintelkam, untuk membantu pengungkapan.