Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Banser Tolak Kedatangan Gus Nur di Banyuwangi, Ini Alasannya

Foto: Timesindonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Timesindonesia

BANYUWANGI – Satuan Kordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyuwangi menolak kedatangan Nur Sugik atau Sugi Nur Raharja di Bumi Blambangan.

Dilansir dari Timesbanyuwangi, penolakan terhadap pria yang akrab disapa Gus Nur tersebut dikarenakan kabar kedatangannya pada 6 September mendatang di salah satu masjid di Banyuwangi sebagai penceramah.

“Kita PC Ansor dan Banser Kabupaten Banyuwangi mengirimkan surat penolakan terkait kehadiran Nur Sugi di Banyuwangi sebagai penceramah,” kata Mashud, Kepala Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Banyuwangi, Rabu (28/8/2019).

Keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan rekam jejak digital yang telah Gus Nur tinggalkan.

Menurutnya, ceramah yang telah diberikannya sejauh ini dari media sosial, mengandung unsur provokasi dan ujaran kebencian. Baik itu kepada Kiai, Habaib, Nahdlatul Ulama, Ansor maupun pemerintah.

Di mana perkataannya, lanjut Mashud, acap kali mengandung umpatan-umpatan yang tidak berdasar yang justru akan menimbulkan fitnah.

Mashud mengaku keputusan ini bukan semata-mata dari Banser saja. Namun sudah terlebih dahulu dikonsultasikan dan direstui oleh para kiai dan tokoh agama di Banyuwangi.

“Banyuwangi sudah kondusif dan tentram. Tidak ada provokasi maupun ujaran dan ajakan kebencian. Kami tidak ingin kondisi itu rusak karena ceramah Nur Sugi yang keras,” katanya.

Pihaknya akan berupaya untuk tetap menolak kedatangan Gus Nur ke Banyuwangi.

Namun, lanjut Mashud, dirinya beserta jajarannya tetap akan memantau dan mengikuti ceramahnya apabila penolakan itu tidak menghentikan kedatangannya di Bumi Blambangan.

“Apabila Sugi Nur Raharja (Gus Nur) tetap datang ke Banyuwangi, maka terpaksa akan kita ikuti hingga selesai,” kata Mashud.

“Apabila isi ceramahnya ternyata mengandung unsur ujaran kebencian atau provokasi seperti dalam video yang beredar di media sosial, maka kita akan siap menurunkan dan membubarkan,” pungkasnya.