Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BEC 2013 Diramaikan Peserta 12 Negara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

becEthno Carnival (BEC-3) bertema “Th e Le gend of Kebo-keboan Blambangan” yang digeber kemarin (7/9) berhasil memukau ribuan penonton. Ritual adat Kebo-keboan di Desa Alasmalang, Ke camatan Singojuruh, dan ritual Keboan yang hidup di tengah masyarakat Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, mam pu ditransformasikan para talent karnaval budaya tersebut menjadi suguhan nan memesona.

Tak pelak, decak kagum penonton ti ada henti mengiringi langkah para peserta BEC-3 saat menyusuri jalanan pusat kota Banyuwangi yang te lah disulap menjadi cat walk tersebut. Bukan hanya gemerlap dan ke megahan kostum para peserta, penonton juga dihibur kolaborasi apik mu sik etnik Banyuwangi dan musik mo dern. Yang tak kalah eksotis adalah koreografi dan ekspresi para talent.

Sementara itu, pergelaran BEC-3 kemarin diawali tari gandrung kreasi 300 pelajar Selanjutnya, giliran 12 mahasiswa asal 12 negara yang men dapat beasiswa seni buda ya Kementerian Luar Negeri (Ke menlu) RI dan iring-iri ngan siswa Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Banyuwangi menyapa pe nonton. Selanjutnya, defile Kebo-keboan asal Desa Alasmalang dan Keboan asal Desa Aliyan ha dir di hadapan penonton.

Ke hadiran Kebo-keboan asli itu se makin membuat nuansa lokal Banyuwangi terasa. Barisan Kebo-keboan asli, giliran 150 peserta BEC-3 kategori kebo geni, kebo bayu tirta, dan ke bo bumi tampil. Dengan kostum yang didominasi warna merah dan jingga (kebo geni), biru dan putih (kebo bayu tirta), dan cokelat dan hitam (kebo bumi), mereka menampilkan koreografi dan ekspresi wajah yang serasi dengan iringan musik yang ditabuh secara live.

Setelah itu, dilanjutkan penampilan 50 peserta yang merupakan best performance BEC-2. Silvia, salah satu penonton asal Surabaya mengaku sa ngat terpukau dengan pe nam pilan para peserta BEC ter sebut. Menurut dia, dengan me nampilkan bu da ya lokal, BEC justru semakin memikat. “Kita tidak hanya disuguhi pa mer kostum. Kita juga diajak me ngenal budaya dan tradisi masyarakat Banyuwangi. Unik dan keren,” cetusnya.

Dikonfirmasi usai acara, ketua dewan juri BEC, Samsudin Adlawi, mengaku terkejut dengan penampilan optimal para talent BEC-3 kemarin. Dia mengatakan, penampilan para peserta karnaval yang tahun ini merupakan pelaksanaan kali ke tiga setelah digelar pada 2011 dan 2012 itu nyaris tanpa cela. “Saya kira penampilan para talent melampaui ekspektasi.

Sebab, ternyata para talent me nyiapkan tampilan yang di rahasiakan sejak semula,” ujarnya. Meski demikian, Samsudin me ngaku masih ada kekurangan yang harus dibenahi agar BEC ta hun depan semakin baik. Dia mengkritisi buruknya sound system yang digunakan pada BEC kemarin. “Sound systemnya sangat tidak nyaman,” cetusnya. (radar)