Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Berkah Penjual Batu Akik Jelang Lebaran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sehari Omzetnya Bisa Tembus Rp 2 Juta

BERBAGAI macam cincin akik berjejer rapi di sebuah etalase pedagang cincin  akik yang ada di Jalan Yos Sudarso,  Kecamatan Kalipuro. Masyarakat yang ingin membeli pun berjejer rapi melihat satu per satu cincin akik yang hendak  di pilih.

Warna dari batu akik yang ada di cincin tersebut bermacam-macam. Ada merah, hijau, kuning, ungu, putih dan lain sebagainya.  Banyak pilihan yang disuguhkan, meski  bukan berbahan baku emas, namun dari tampilan emban cincin akik begitu sangat membuat kita ingin memilikinya.

Harganya juga bervariasi, mulai dari Rp 50.000 sampai harga Rp 200.00. Harga tergantung jenis batu yang ada di cincin akik tersebut. Jika  batu cincin akik tersebut memiliki kualitas bagus, maka harga juga lebih mahal. ”Kalau harga emban saya pukul rata harganya Rp 50.000 semua.

Baik emban cewek maupun cowok,” kata Teuku Chairuddin,  53 pedagang cincin akik asal Aceh yang tinggal di Perumahan Griya Giri Mulya  (GGM) ini.  Saat jelang Lebaran seperti saat ini, masyarakat yang datang di tempat dia jualan akik terasa berbeda saat sebelum puasa lalu.

Saat ini pembelinya boleh dibilang lebih banyak lagi. Peminatnya pun tidak hanya dari kaum laki-laki, banyak juga pembeli perempuan yang datang ke tempatnya untuk mencari cincin akik ke tempatnya. ”Sekarang per  hari bisa 40 -50 cincin terjual.

Sebelum puasa paling cuma  20 biji saja. Itu juga tidak mesti. Mungkin mau Lebaran ini ya,” kata pria yang akrab disapa Bang Udin ini. Untuk bahan emban cincin akik yang dijual Bang Udin  semuanya berbahan baku bukan dari emas, melainkan dari titanium.

Meski bukan emas, karena saat ini cincin akik masih booming, bukan menjadi alasan kalau cincin akik yang dia jual tidak laku. Malah sebaliknya, penjualannya meningkat jelang Lebaran ini. ”Kalau batunya ya macam-macam, ada bacan, bulu macan, kecubung, panca warna, black oval dan lain-lain sebagainya,” terang Udin.

Mengenai omzetnya, Udin mengaku cukup bagus. Per hari dia bisa meraup uang Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Namun, itu pendapatan kotor karena belum dikurangi dengan biaya operasional dan menggaji pegawainya. ”Pendapatan bersih sekitar Rp 500 ribu.

Ya dikurangi  untuk bayar pegawai yang gosok batu dan penjaga toko  saya ini. Tapi alhamdulilah lumayan lah,” kata Bang Udin. Abas, 55, salah satu pelanggannya menuturkan, dia memang sengaja datang ke tempat dagangan Bang Udin untuk membeli cincin akik demi keperluan Lebaran.

Sebab, di tempatnya bekerja banyak teman-temannya  sudah memiliki cincin akik baru. ”Mau Lebaran beli cincin akik, biar tambah keren Mas,” kata Abas, pelanggan  asal Lingkungan Tanjung, Kecamatan Kalipuro ini.

Tidak hanya Abas, di tempat Bang Udin juga ada pelanggan perempuan yang banyak datang ke tempatnya untuk membeli cincin akik. Biasanya, perempuan lebih memilih cincin akik yang batunya berwarna bening dan mencolok. (radar)