Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bumi Semakin Panas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Panasnya terik matahari benar-benar membakar warga Banyuwangi dan sekitar. Harapan warga agar terjadi hujan belum berwujud. Pertumbuhan awan yang masih tipis membuat suhu udara di Banyuwangi masih sangat tinggi.

Kian hari, bumi pun semakin panas.  Terik matahari semakin menggila, terutama pada siang hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi menyebut, suhu udara maksimal Banyuwangi saat ini masih berada di angka 34 derajat Celsius.

Prakiraaan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto, mengatakan minimnya pertumbuhan awan di Banyuwangi itu menjadi pemicu mengapa terik matahari di Banyuwangi begitu menyengat. Minimnya pertumbuhan awan itu disebabkan angin timur dari arah tenggara saat ini masih  dominan terjadi.

Angin timur yang berembus tersebut sifatnya sangat kering. Jadi, halim membuat pertumbuhan awan di Banyuwangi masih minim. “Terik matahari terasa sekali karena penumbuhan awan masih tipis,” kata Yustoto.

Dia menambahkan, posisi gerak semu matahari yang saat ini masih berada di selatan khatulistiwa membuat pancaran sinar matahari langsung menuju wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. Tentu hal itu membuat panas matahari yang dirasakan masyarakat Banyuwangi menjadi begitu terasa.

“Tidak ada pertumbuhan awan membuat panas matahari diterima langsung oleh permukaan bumi. Makanya terasa sangat panas,” tambahnya. Meski begitu, panas yang terasa itu tidak dirasakan masyarakat di seluruh Banyuwangi.

Untuk wilayah Banyuwangi Barat, karena letak topografi di sana lebih tinggi, potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) di wilayah Banyuwangi barat juga bisa saja terjadi. Namun, untuk wilayah Banyuwangi Timur potensi terjadi awan cb masih sangat minim karena letak topografi wilayah Banyuwangi Timur lebih rendah.

“Wongsorejo, Giri, Kalipuro, Rogojampi, Srono, Muncar, Purwoharjo, Tegaldlimo, Bangorejo, masih panas seperti Banyuwangi kota,” jelasnya. Pihak BMKG memprediksi, wilayah Banyuwangi Timur baru akan mengalami musim penghujan pada bulan Desember dasarian pertama, yakni antara tanggal 1-10.

Semakin dekatnya musim penghujan yang akan terjadi diwilayah Banyuwangi timur, pihak BM KG juga mengimbau masyarakat mewaspadai adanya penumbuhan awan cb yang bisa menyebabkan terjadi hujan lebat, petir, angin kencang sesaat dan puting-beliung. “Pada masa peralihan musim nanti memang harus waspada hal itu,” pungkasnya. (radar)