Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tornado Menari-nari di Selat Bali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pusaran-angin-puting-beliung-membubung-tinggi-di-perairan-Solong,-Kelurahan-Klatak,-Kecamatan-Kalipuro,-petang-kemarin.

BANYUWANGI – Pemandangan langka muncul di Selat Bali sore kemarin. Pusaran angin puting beliung menari-menari di perairan yang menghubungkan Jawa-Bali tersebut.  Kontan saja, pemandangan langka itu langsung mengundang reaksi warga.

Mereka berbondong-bondong ke pantai untuk menyaksikan puting beliung yang berputar-putar selama  30 menit tersebut. Fenomena langka  ini juga membuat was-was warga, khususnya yang tinggal di dekat pantai.  Beruntung, angin puting beliung itu hanya terjadi di wilayah Selat Bali.

Angin berputar dan juga berekor itu terjadi sekitar pukul 17.00 dan  menghilang 17.30. Angin bergerak dari arah selatan ke utara. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, saat tornado melanda wilayah perairan Selat Bali, para nelayan yang ada di tengah laut sempat panik.

Beberapa nelayan yang biasa menggunakan ban dalam saat mencari ikan di laut secara serentak menepi ke pinggir pantai agar terhindar dari ganasnya puting beliung. Tidak hanya itu, fenomena langka itu juga menyebabkan  warga Banyuwangi heboh.

Beberapa  foto angin puting beliung yang melanda Selat Bali langsung  beredar di media sosial masyarakat Banyuwangi. Banyak masyarakat yang menggunakan foto  angin puting beliung itu sebagai display picture blackberry messenger (BBM) masing-masing.

Adanya angin puting beliung di wilayah perairan kemarin juga sempat terlihat dari Pelabuhan Ketapang. Namun, hal itu tidak  membuat jalur pelayaran di Selat  Bali ditutup. Kapal-kapal yang  sudah ada di tengah laut juga terpantau tidak ada yang terkena  imbas angin puting beliung yang tiba-tiba saja terjadi sore kemarin.

”Alhamdulillah aman. Angin berekor memang sempat terlihat. Tapi kondisi ombak tenang, dengan kecepatan angin 10 knot. Itu normal,” terang Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Ketapang, Ispriyanto.  Sementara itu, akhir-akhir ini  kondisi cuaca di wilayah Banyuwangi,  terutama pagi hingga  siang hari, memang terpantau  sangat panas sekali.

Padahal, saat ini wilayah Banyuwangi masih memasuki musim hujan. Dengan kondisi seperti itu, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengimbau masyarakat  waspada. Sebab, kondisi seperti itu bisa memicu terjadinya angin kencang sesaat disertai hujan lebat dan petir di sore hari.

Hal itu terbukti pada Rabu (17/2)  kemarin. Pada saat pagi hari hingga  siang, kondisi cuaca di Ba nyuwangi terpantau sangat panas. Namun, saat sore hari hujan melanda wilayah Banyuwangi. Pantauan BMKG kemarin, saat hujan turun,  water spot atau angin yang berputar  terjadi di wilayah perairan Pantai  Boom.

”Karena penguapan yang berlebihan saat siang bisa memicu hujan pada sore hari. Angin berputar  dan berekor terlihat di wilayah perairan Pantai Boom pukul 17.00 dari arah selatan. Itu berbahaya,” ujar Prakirawan BMKG  Banyuwangi, Anjar Triono Hadi.

Pihak BMKG pusat juga mengeluarkan warning untuk wilayah perairan Laut Selatan. Laut Selatan sejak beberapa hari lalu  mengalami peningkatan tinggi gelombang. Gelombang maksimal di Laut Selatan bisa mencapai 2,5  meter. Hal itu disebabkan adanya gangguan tekanan udara di sebelah  barat Australia.

”Warning itu dikeluarkan BMKG pusat. Masyarakat nelayan harus hati-hati,” pungkasnya. Di wilayah daratan, pihak BMKG  juga tetap mengimbau masyarakat agar waspada meski saat siang, pagi, hingga siang hari panas menyengat. Kondisi itu bisa berubah pada saat sore hari. Angin kencang sesaat disertai hujan dan   juga petir bisa saja terjadi pada sore hari seperti yang terjadi pada sore hari kemarin.(radar)