Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cuaca Ekstrem, Ikan Tangkapan Sepi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ratusan-kapal-dan-perahu-milik-nelayan-muncar-ditambatkan-di-pelabuhan-kemarin

MUNCAR – Pasca ritual petik laut penghasilan sejumlah nelayan belum stabil. Ikan hasil tangkapan masih sepi. Itu diduga karena iklim dan cuaca ektrem yang kini sering terjadi di Banyuwangi. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi, Hasan Basri, mengatakan sejak digelar upacara ritual petik laut, penghasilan nelayan di   pesisir Muncar masih belum aman.

Agar tidak muncul isu dan keresahan pada nelayan Muncar, dia bersama pengurus HNSI Banyuwangi telah berkunjung ke kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi.  Kedatangannya itu untuk menanyakan  tentang iklim dan cuaca di Banyuwangi.

Menurut Hasan Basri, ikan yang biasanya berada di sekitar perairan Muncar, diduga bermigrasi ke daerah lain karena terpengaruh keasaman air laut yang banyak bercampur dengan air hujan dan air sungai. Belum lagi, banyaknya sampah dari aliran sungai yang hanyut hingga ke lautan.

“Ternyata sepinya tangkapan ikan juga dipengaruhi iklim, dan diperkirakan akan kembali normal pada Februari tahun 2017,” jelasnya. Salah satu nelayan Muncar, Ahmad Bisri, 45, mengatakan sejak Agustus lalu tidak bisa melaut. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dia hanya bergantung  dari hasil memancing. Bahkan,  juga rela bekerja sebagai buruh bangunan.

“Kerja sedapatnya,  yang penting halal,” cetusnya.  Jika tidak ada pekerjaan lain, Bisri hanya bisa mencari kerang di tepi laut. Para pemilik kapal,  tidak berani melaut karena khawatir terjadi kecelakaan di tengah laut. Atau bekerja tapi  tidak mendapatkan hasil.

“Kalau  hujan ikan tidak muncul, para  nelayan memilih libur sambil menunggu cuaca kembali normal,” katanya. (radar)