BANYUWANGI – Satuan Polairud Banyuwangi mengumpulkan pemilik perahu katiran tradisional dan pengusaha perahu wisata yang beroperasi di wilayah Banyuwangi untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut.
Mereka diberi pembinaan untuk lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan dalam menjalakan aktivitasnya. Mereka juga diwajibkan melengkapi peralatan keselamatan di perahu masing-masing.
Kasat Polairud Banyuwangi AKP Subandi menyatakan puluhan pemilik perahu tersebut dikumpulkan di mako Satpolairud Banyuwangi. Pertemuan itu juga dihadiri Ketua Pokwasmas Pantai GWD Bangsring Aziz dan Ketua Kelompok Perahu Katiran tradisional Yusuf.
Dalam pertemuan tersebut, Subandi memberikan beberapa berkaitan dengan aktivitas para pemilik perahu tersebut. Untuk para pemilik perahu katiran tradisional, pihaknya melarang keras untuk membawa tamu wisatawan ke Pulau Menjangan.
“Sebab, perahu tersebut (perahu katiran tradisional) tidak sesuai untuk perahu wisata,” jelas Subandi, Kamis (21/6/18).
Jika mendapatkan tamu wisatawan yang hendak berwisata ke Pulau Menjangan, pemilik perahu katiran tradisional diharuskan berkoordinasi dengan perahu wisata resmi yang memang melayani wisata ke pulau tersebut.
Menurut dia, ada tiga agen perahu wisata yang melayani rute wisata ke Pulau Menjangan yakni Pesona Bahari, Yok Banyuwangi, Bangsring Boat. Tiga agen ini seluruhnya beroperasi di kawasan Pantai Grand Watu Dodol (GWD).
Subandi menambahkan, seluruh pemilik perahu katiran tradisional harus melengkapi perahunya dengan fasilitas keselamatan pelayaran seperti life jacket. Pihaknya juga meminta operator perahu untuk tetap mengutamakan standar operasional prosedur keselamatan pelayaran dalam melayani wisatawan.
“Bila cuaca buruk atau ombak tinggi kami minta agar tidak berlayar,” tegas mantan kasubag humas Polres Banyuwangi ini.