Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cerita Supiyatik, Syok Terduduk Saat Rumahnya Ambruk Diguncang Gempa Banyuwangi

cerita-supiyatik,-syok-terduduk-saat-rumahnya-ambruk-diguncang-gempa-banyuwangi
Cerita Supiyatik, Syok Terduduk Saat Rumahnya Ambruk Diguncang Gempa Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Masih terlihat jelas guratan duka di wajah Supiyatik. Bagaimana tidak, Kamis sore (25/9/2025), saat gempa bumi mengguncang wilayah Banyuwangi, rumahnya pun ambruk rata dengan tanah. 

Ditemui Jumat (26/9/2025), Supiyatik mengaku, saat gempa terjadi, ia tengah bergotong-royong bersama warga sekitar rumahnya, untuk mempersiapkan acara pernikahan tetangga.

Supiyatik tengah menyendok sayur, saat tubuhnya mulai merasakan getaran. Seketika, dia bersama dua warga lainnya bergandengan, karena guncangan terasa kian keras.

Baca juga: Dampak Gempa Banyuwangi, Kerusakan Rumah di Situbondo Terus Bertambah

Belum selesai dengan rasa kaget, Supiyatik kembali dikejutkan dengan informasi dari tetangga. Disebut, rumahnya yang terletak tak jauh dari lokasi mereka berada, ambruk karena gempa.

“Saya kaget sampai terduduk, saya menangis,” kata Supiyatik.

Namun, Supiyatik langsung ditenangkan oleh warga. Mereka memastikan bahwa yang roboh hanya bagian dapur, yang memang dibangun tanpa tulangan –sehingga rawan roboh apabila terdapat guncangan keras.

Baca juga: Dampak Gempa Banyuwangi, 40 Rumah di Situbondo Juga Rusak

Sementara, bagian rumah yang dibeli dari hasil jerih payahnya bertahun-tahun dari menabung tetap berdiri kokoh.

“Rumah ini sudah ada sejak saya kecil, terus saya beli lama setelah menikah, ya saya nangis kalau sampai roboh,” tutur dia.

Kini, instalasi listrik di rumahnya dipadamkan untuk sementara. Sebab setelah gempa, Supiyatik memilih untuk mengungsi ke rumah anaknya yang satu desa, karena takut adanya gempa susulan.

Ia juga mengaku belum tahu akan kembali ke rumah. Namun ia berharap bisa segera kembali menempati rumah yang sehari-hari ditinggalinya bersama satu anak bungsunya.

Baca juga: Gempa Banyuwangi, Kereta Api Sempat Berhenti Luar Biasa

“Ini tadi dapat bantuan banyak dari Bu Ipuk, alhamdulillah senang,” ucap Supiyatik.

Ia mendapatkan bantuan berbagai kebutuhan dasar dan Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), saat ini mendata kebutuhan untuk merehabilitasi bangunan yang rusak.

Sementara itu, BPBD Banyuwangi mencatat rusaknya tujuh bangunan meliputi enam rumah dan satu masjid akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,7 yang berpusat di 146 kilometer timur laut Banyuwangi tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini