Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dapat Beasiswa Program Doktor ke Malaysia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Meski sibuk bertugas sebagai kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusyairi masih sempat melanjutkan studi ke jenjang S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang. Dia pun berhasil meraih IPK tertinggi di bidang Manajemen Kesehatan yang ditekuni.

-ABDUL AZIZ, Sempu-

KEPALA puskesmas yang satu ini dikenal sebagai sosok yang supel dan santai. Setiap ada rekan yang datang, senyum selalu mengembang sebagai salam penyambut. Dengan gayanya yang santai dan bersahabat, Hadi selalu terlihat ceria setiap kali menemui tamu, baik saat bertemu di ruang kerja maupun di rumahnya di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Bila si tamu datang ke tempat kerjanya, khususnya pada jam istirahat, dia selalu mengajak ngobrolsantai di Kantin Sehat, Puskesmas Sempu. Suasana formal pun langsung hilang. Nah,siapa sangka, di balik sikapnya yang santai tersebut, ternyata bapak dua anak tersebut memiliki jiwa yang ulet. Sejak dua tahun lalu di tengah kesibukannya sebagai kepala puskesmas, suami Sri Wibowo ningsih itu menjalani kuliah sebagai mahasiswa pascasarjana di STIE Malang.

Dia berkonsentrasi di jurusan manajemen kesehatan. Tentu bukan hal yang mudah menjalani pekerjaan sebagai kepala puskesmas. Apalagi, juga harus menyelesaikan studi S2 di Malang. Menyukseskan program Pemkab Banyuwangi di bidang kesehatan, seperti Keluarga Sadar Gizi, Anak Tumbuh Optimal, Kreatif dan Cerdas, bukanlah pekerjaan mudah.

Sebagai kepala puskesmas, dia harus merealisasikan program-program tersebut. Di sisi lain, dia juga harus mengikuti dan menyelesaikan tugas perkuliahan S2 di Malang. Berkat kerja keras dan keuletan yang dimiliki, Hadi mampu menjalankan semua tugas yang memang menjadi tanggung jawabnya. Sejumlah program puskesmas, seperti Jam bore Ibu Hamil dan Kader Posyandu  1 Mei lalu pun terbilang sukses.

Tesisnya yang berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Prestasi Pegawai Puskesmas Sempu Banyuwangi” juga terbilang sukses. Bahkan, beberapa hari lalu, ketika di wisuda di Gedung STIE Malang ternyata Hadi sebagai peraih IPK tertinggi 3,75. Artinya, Hadi mengalahkan ratusan mahasiswa lain dari berbagai penjuru Indonesia.

Atas prestasinya tersebut, pria kelahiran Kecamatan Tegaldlimo, 5 Juli 1964, itu mendapat kesempatan melanjutkan studi program doktor di Universitas Selangor, Malaysia. Bagi kebanyakan orang, tentu hal tersebut sebagai kesempatan emas. Sebab, bisa sekolah ke luar negeri dengan dana bea siswa adalah dambaan setiap orang. Tak banyak orang yang memiliki peluang tersebut.

Namun demikian, Hadi justru bingung dalam mengambil keputusan. Selain karena terikat urusan dinas sebagai kepala Puskesmas Sempu, dia juga harus memikirkan istri dan kedua anaknya. “Kalau saya ambil kesempatan kuliah di Selangor, Malaysia, maka urusan dinas dan keluarga menjadi pertimbangan utama saya. Tapi kalau nggakdiambil juga eman,” tutur Hadi kemarin.

Untuk urusan keluarga, Hadi mengaku masih memiliki tanggung jawab terhadap dua anaknya. Anak pertamanya yang bernama Kyky Pristas Arysandi, lulusan Universitas Muhammadiyah, Malang, kini masih menjalani praktik sebagai dokter muda di sebuah RSUD di Jombang. Anak keduanya, M.H. Yudha Alhabsy, masih kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Jember.

Urusan dinas, Hadi mengaku masih memiliki banyak program yang ingin dicapai sebagai implementasi program-program Bupati Banyuwangi di bidang kesehatan. “Dua hal itu yang menjadi pertimbangan saya. Tapi mudah-mudahan saya segera bisa memutuskan,” harapnya.

Di sisi lain, Hadi menuturkan bahwa keuletannya dalam menuntut ilmu di tengah kesibukannya sebagai kepala puskesmas tak lain karena motivasi agar bisa memberikan yang terbaik kepada sesama. “Prinsip saya adalah khoirunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain),” tuturnya. (radar)