Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Demi BWI, Ringgo Tolak Tawaran Film Lain

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

yutingBanyuwangi menjadi lokasi syuting film nasional itu sudah biasa. Tetapi, baru kali ini ada film yang full diproduksi di Banyuwangi. Bagaimana tanggapan sutradara dan para aktor yang terlibat di film tersebut?

SYUTING Film Television (FTV) Lari dari Kawin Lari yang diproduksi PH Moestions resmi dimulai pukul 05.30 kemarin (25/6). Awal syuting FTV yang akan tayang di SCTV itu ditandai dengan pemotongan tumpeng di Pendapa Sbaha Swagata Blambangan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Anas yang baru saja datang dari luar kota beberapa jam sebelumnya, yakni Subuh, langsung hadir ke acara kulo nuwun yang dirangkai dengan santunan anak yatim itu.

Hadir dalam acara itu Samsudin Adlawi (ketua Komunitas Watubuncul), Bravita Nuchterawan (produser PH Moestions), Wawan Savareno (co-produser PH Moestions), para kepala dinas lingkungan Pemkab Banyuwangi, dan semua kru yang terlibat. Selain itu, sang sutradara Dwi Ilalang dan dua aktris dan aktor Sabai Morscheck dan Agus Ringgo juga hadir.

Sutradara FTV berjudul Lari dari Kawin Lari itu memastikan “aroma” Banyuwangi akan kental terasa dalam fi lm tersebut. Bukan sekadar menjadikan Bumi Blambangan sebagai lokasi syuting, tapi juga mengangkat tema yang menjadi budaya Bumi Blambangan. Tema fi lm garapan sutradara Dwi Ilalang itu adalah kawin colong. Itu merupakan kekhasan yang kerap dilakukan masyarakat Banyuwangi.

Namun demikian, kawin colong yang disajikan dalam fi lm tersebut akan dikemas  secara modern. Selain bertema tentang kearifan lokal Banyuwangi, latar musik di film tersebut juga akan menghadirkan irama khas lokal, seperti patrol Osing. “Tentang hal itu, nanti akan saya bicarakan dengan Kang Yon’s DD,” kata Dwi Ilalang. Dwi Ilalang mengatakan, fi lm besutannya tersebut sekaligus menjadi sarana “balas dendam”.

Pasalnya, syuting FTV berjudul Banyuwangi I’m in Love yang beberapa waktu lalu diputar di salah satu stasiun TV nasional ternyata tidak dilakukan di Banyuwangi. “Kali ini cerita yang kami angkat mengandung unsur Banyuwangi. Dasar (ceritanya)-nya dari tradisi kawin colong itu,” ujarnya saat menjalani jumpa pers dengan sejumlah awak media Senin malam (24/6).

Film produksi PH Moestions tersebut merupakan fi lm pertama yang diproduksi di Banyuwangi secara full. Oleh karena itu, Dwi berjanji akan bekerja keras dan tidak akan main-main. “Sebab, pihak SCTV sudah mewanti-wanti saya agar tidak mengecewakan siapa pun. Pun teman-teman di Banyuwangi menyampaikan hal yang sama,” katanya. Bagi Dwi dan PH Moestions, dua fi lm yang akan diproduksi di Banyuwangi kali ini adalah sebuah pertaruhan prestise.

Sehingga, mereka bertekad memberikan yang terbaik dan bekerja sebaik mungkin. Dua pemeran utama FTV Lari dari Kawin Lari, yakni pasangan kekasih Agus Ringgo dan Sabai Morscheck, mengaku bangga menjadi pemeran FTV yang pertama kali syuting di Banyuwangi. “Sejak awal saya yakin ada banyak daerah di Indonesia yang bisa dieksplorasi, salah satunya ya Banyuwangi,” kata Ringgo.

Bahkan, Ringgo mengaku bersedia menolak tawaran bermain di salah satu FTV yang lain demi menjadi pemeran dalam fi lm yang notabene merupakan FTV “Banyuwangi I’m in Love part II” tersebut. “Saat ditawari main FTV ini, saya baca skenarionya bagus.Judulnya juga unik. Karena FTV yang ini (Lari dari Kawin Lari) ceritanya bagus, saya tolak satu job FTV yang lain,” paparnya. Ringgo mengaku bangga atas sambutan luar biasa masyarakat Banyuwangi.

Bahkan, dia menyatakan dapat lebih kenikmatan bermain dalam FTV yang digarap di Bumi Blambangan tersebut. “Ada kenikmatan lebih yang saya rasakan. Tidak hanya main fi lm dan dibayar. Tetapi, di sini (Banyuwangi) rasa ikut memiliki masyarakat atas fi lm ini sangat besar. Banyuwangi akan saya ingat terus,” cetusnya.

Sementara itu, Sabai Morscheck menambahkan, dirinya merasa tertantang bermain di FTV Lari dari Kawin Lari. ”Saya baca skripnya bagus. Kebetulan lokasi syutingnya di Banyuwangi. Ini sekaligus pengalaman baru bagi saya. Saya baru pertama kali ini berkunjung di Banyuwangi,” terangnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :