Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dispendik Bantah Keluarkan Data Guru

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Aksi pembakaran surat pribadi calon presiden Prabowo Subianto oleh tim sukses calon presiden Joko Widodo Kelurahan Mandar, Kecamatan Banyuwangi, ditanggapi dingin DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Banyuwangi. Tim sukses Prabowo berjanji tidak akan membalas atau melakukan aksi. Sekretaris DPC Gerindra Banyuwangi, Ali Wafa mengatakan, tim pemenangan capres Prabowo-Hatta tidak akan merespons berlebihan aksi tim capres Jokowi itu.

Selama ini sudah sering kali terjadi penyerangan, seperti perusakan spanduk dan pelemparan kaca posko pemenangan capres Prabowo. Saat ditanya mengenai keberadaan surat tersebut, Wafa menyatakan bahwa timnya tidak tahu-menahu. “ Garis instruksi kami langsung dari pusat, sehingga tidak ada tindakan yang akan dilakukan di luar yang diperintahkan Bapak Prabowo Subianto” Jelas Wafa. 

Ketua I Tim Relawan Jokowi Banyuwangi, Agus setiawan menduga pengiriman surat Prabowo kepada sejumlah guru terindikasi ada keterlibatan Dinas Pendidikan melalui UPTD Pendidikan. Nama yang tercantum di dalam surat tersebut, kata Agus, adalah nama guru yang ditulis secara detail. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik), Dwi Yanto, membantah penyebaran surat pribadi capres Prabowo itu terkait Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan sama sekali tidak pernah mengeluarkan data apa pun tentang guru.

Menurut dia, Dinas Pendidikan tidak akan pernah melakukan tindakan yang mencederai netralitas PNS pada pemilu presiden. Dwi Yanto juga mengungkapkan data-data tersebut bisa diakses dari mana saja. Data guru menurutnya tercantum pada Data Pokok Pendidikan dan data tersebut bisa diakses dari situs Dirjen Pendidikan. “Beberapa undangan tersebut juga katanya ada yang dikirimkan kepada guru yang sudah meninggal, jadi tidak mungkin data itu dari Dinas Pendidikan,” Bantah Dwi Yanto. (radar)