Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dispora Banyuwangi Dinilai Tidak Mau Tahu Terhadap Insiden Laga LPI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Haryono, Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 2 Genteng, Banyuwangi. (Foto: timesbanyuwangi.com)

BANYUWANGI – Pihak SMAN 2 Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, menyesalkan sikap Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang terkesan tidak mau tahu terhadap insiden dalam pertandingan Liga Pelajar Indonesia (LPI).

Padahal, sebagai instansi yang menaungi even, seharusnya cepat tanggap dan mengambil langkah strategis saat terjadi sebuah insiden. Apalagi kejadian tersebut telah mengakibatkan seorang siswa menjadi korban penusukan.

“Bukan kita mau menggurui Dispora, tapi harusnya Dispora mengambil langkah terkait hal ini, setidaknya SMAN 2 Genteng dan SMK PGRI Cluring di pertemukan, untuk mendamaikan dan mengetahui duduk permasalah yang ada,” ucap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 2 Genteng, Haryono, Kamis (10/8/2017).

Dalam kasus ini, lanjutnya, Dispora seakan hanya memojokkan SMAN 2 Genteng, dengan mengatakan bahwa suporter yang datang ke lapangan terpengaruh miras.

“Itu kan sama halnya menjatuhkan harga diri dan nama baik sekolah, itu namanya penghakiman sepihak. Seharusnya klarifikasi dulu pada yang bersangakutan, habis itu baru ngomong,” katanya.

Dengan sikap cenderung lepas tanggung jawab, SMAN 2 Genteng, menilai pihak Dispora dan panitia LPI di Banyuwangi, tidak siap.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi dalam laga LPI di Banyuwangi, yang mempertemukan tim SMAN 2 Genteng lawan kesebelasan SMA PGRI Cluring, di lapangan Kertosari, 5 Agustus 2017 lalu.

Siswa suporter tim SMAN 2 Genteng, Ahmad Aditya, menjadi korban penusukan yang diduga dilakukan suporter lawan. Akibatnya, dia harus menjalani perawatan intensif.(timesbanyuwangi.com)