Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Dua Kawanan Perampok Bisa Pulang

Abdul Aziz (kiri) dan Misnatun oleh tim medis RSUD Genteng sudah dinyatakan membaik dan bisa pulang kemarin (28/9)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Abdul Aziz (kiri) dan Misnatun oleh tim medis RSUD Genteng sudah dinyatakan membaik dan bisa pulang kemarin (28/9)

GENTENG – Setelah dua pekan lebih menjalani perawatan di RSUD Genteng, dua kawanan perampok, Abdul Aziz, 41, warga Dusun Bendelan, Desa/Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, dan Misnatun, 41, asal Desa Ramban, Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso, akhirnya oleh tim medis sudah dinyatakan membaik dan bisa pulang kemarin (28/9).

Dua dari tujuh perampok yang beraksi di rumah Slamet Rohaini, 47, warga Dusun/Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, itu mulai dirawat di ruang isolasi RSUD Genteng sejak rabu (13/9).

Saat itu, Azis menderita luka cukup parah di bagian tangan kiri dan wajah karena terkena ledakan bom bondet yang dibawa sendiri. Sedang Misnatun, terluka cukup parah karena kena tembak polisi di bagian pinggang dan kaki kanan. ‘”Kondisi kedua pasien sudah baik,” cetus Humas RSUD Genteng, dr. Sugjyo Sastro.

Menurut dr Sugiyo, kondisi Misnatun yang mengalami luka  tembak itu sudah mulai stabil. Begitu juga dengan Aziz yang mengalami luka parah di wajah dari tangan kirinya akibat ledakan bondet. “Sebenarnya mulai hari ini (kemarin) sudah bisa dibawa pulang,” katanya.

Dokter Sastro menyebut kalau RSUD Genteng menunggu pengurusan adimisntrasi dari keluarga kedua pasien itu. Bila administrasi sudah diselesaikan, maka keduanya bisa langsung pulang. “Kita tinggal menunggu keluarganya,” ujarnya.

Kedua pasien yang sudah bisa pulang itu, jelas dia, telah disampaikan pada keluarganya. Tapi nyatanya, mereka juga masih belum mengurus adminitrasi. Selama masih berada di rumah sakit, kedua pasien itu akan tetap dirawat dengan baik. “Kita tidak akan mengusir,  kita akan menunggu sampai pulang,” jelasnya.

Untuk perawatan lebih lanjut kepada kedua pasien yang juga pelaku perampokan itu, masih kata dia, RSUD akan mengacu pada prosedur dan ketentuan dari pihak kepolisian. “Kami masih berkoordinasi dengan kepolisian, kedua pasien ini selanjutnya gimana,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi perampokan menggegérkan warga desa kepundungan, Kecamatan Srono, Rabu dini hari (13/9). Para pelaku yang diduga berjumlah tujuh orang dengan senjata celurit, senjata api (Senpi) yang diduga mainan dan bom rakitan, mengobok-obok rumah Slamet Rohaini, 47, warga setempat.

Dalam aksinya, para pelaku gagal membawa kabur harta korban. Empat perampok berhasil ditangkap, dan tiga lainnya melarikan diri. Dari empat pelaku yang tertangkap itu, dua diantaranya dirawat di RSUD Genteng karena menglami luka tembak dan terkena bom rakitan.

Kedua tersangka itu, Misnatun, 41, warga Desa Remban, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso, dan Abdul Aziz, 41, asal Dusun Bedelan, Desa/Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. “Misnatun terpaksa kita lumpuhkan, kalau Abdul Aziz terkena ledakan bom yang dibawa sendiri,” terang Kapolsek Srono AKP Mulyono.

Sedang dua perampok lagi yang berhasil ditangkap, terang dia, itu adalah Entry Wahyono, 36, warga Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, dan Eko febriyanto, 27, warga Dusun Selodakon, Desa Tegalparon, Kecamatan Tanggul, Jember. Keduanya tertangkap saat akan kabur dengan naik mobil Daihatsu Terios dengan nomor polisi P 1260 RN. (radar)