Melebihi Ekspektasi Menteri Puan
BANYUWANGI – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) berlangsung spektakuler kemarin (11/11). Sesuai tema, yakni “Majestic Ijen”, karnaval etnik yang merupakan salah satu rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017, itu mampu menghadirkan nuansa keagungan Gunung Ijen melalui kostum dan koreografi para performer.
Musik pengiring yang dibawakan secara live pun kian menambah suasana megah di arena start event karnaval budaya kebanggaan masarakat Bumi Blambangan ini. BEC kali ini mengangkat tiga sub tema, yakni “Belerang, Landscape Ijen, dan Blue Fire alias api biru.
Peserta yang tergabung dalam defile Belerang menampilkan kostum dominan warna kuning. Sedangkan kostum peserta defile Landscape Ijen dan Blue Fire, masing-masing di dominasi warna hijau dan biru.
Show diawali fragmen penambangan belerang di ljen. Dikisahkan, penambangan belerang di gunung yang terkenal dengan fenomena blue fire yang mempesona, itu di mulai sejak zaman kolonial. Para pekerja tambang belerang bekerja di bawah pengawasan dan tekanan pihak kolonial.
Bertahun-tahun berselang, Belanda berhasil dikalahkan Jepang. Hingga akhirnya Indonesia Merdeka pada 17 Agustus – 1945. Di awal masa kemerdekaan, penambangan belerang di Gunung Ilen sempat dihentikan. Penambangan tersebut baru kembali dilakukan pada medio 1960-an hingga kini.
Sementara itu, show inti BEC diawali penampilan defile BEC anak-anak. Anak-anak seluruh penjuru Banyuwangi, itu menampilkan kostum bertema flora dan fauna yang ada di Ijen. Usai defile BEC anak, tiba giliran talent BEC dewasa unjuk kebolehan.
Para talent yang tergabung defile Belerang, Landscape Ijen, dan Blue fire, berturut-turut tampil menghibur penonton. Penonton yang menonton disekitar lokasi stan BEC kali ini pun dibuat terkesima. Buktinya, para undangan enggan beranjak dari tempat duduk dan memilih menyaksikan BEC 2017 hingga tuntas.
Begitu pula penonton umum yang menyaksikan BEC tersebut sembari berdiri. Mereka tampak sangat menikmati penampilan para talent BEC kali ini. Sementara itu, dua menteri datang langsung untuk menyaksikan show BEC kemarin.
Kedua menteri tersebut adalah menteri Koordinator (Menko) Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani dan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya.
Puan mengatakan, BEC mampu menyuguhkan sajian spektakuler. Dia pun mengaku terpesona dengan kreativitas seluruh elemen yang terkait BEC. “Event ini melebihi ekspektasi saya. Sangat bagus dan spektakuler,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya mengatakan, BEC merupakan event lokal Banyuwangi yang telah terpilih masuk kalender event nasional. Dikatakan, Banyuwangi adalah salah satu kota yang paling banyak menyumbangkan calendar of event, tepatnya tiga kalender event.
Tiga event tersebut adalah BEC, ITdBI, dan Festival Gandrung Sewu. “Jarang sekali satu daerah yang bisa mengirimkan tiga calon dalam calendar of event nasional,” pujinya.
Arief menambahkan, kalau pun Banyuwangi mengalami pergantian kepemimpinan, pihaknya berharap event B-Fest terus diselenggarakan. Sebab, B-Fest telah terbukti memberikan dampak positif bagi Banyuwangi.
“Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI sigap mendukung. Kan Menparnya orang Banyuwangi,” kata dia.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, BEC merupakan satu dari 72 event B-Fest yang digelar oleh pemkab sepanjang tahun ini. Selain sebagai atraksi wisata, BEC juga menjadi sarana mendorong gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam membangun Banyuwangi.
“Dengan begitu warga akan tergerak untuk ikut memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi. Meski tujuh tahun digelar, event ini tetap ramai ditonton dan pesertanya terus membeludak hingga kami batasi,” pungkasnya. (radar)