KOMPAS.com – Festival Gandrung Sewu 2025 akan digelar pada 23-25 Oktober 2025 di Pantai Boom Marina Banyuwangi, Jawa Timur.
Festival Gandrung Sewu 2025 mengangkat tema “Selendang Sang Gandrung”.
“Banyuwangi siap geger lagi! Event akbar yang selalu ditunggu, Gandrung Sewu 2025, hadir dengan tema kece: “Selendang Sang Gandrung”,” tulis akun Instagram resmi Festival Gandrung Sewu 2025 seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Nonton Gandrung Sewu di Banyuwangi Bisa Naik Kereta, Ini Rinciannya
Pada penyelenggaraan Festival Gandrung Sewu 2025 direncanakan melibatkan ribuan penari gandrung. Mereka akan menggunakan selendang sebagai simbol perjalanan, warisan, dan kekuatan budaya Banyuwangi.
“Bukan cuma tariannya yang bikin merinding, tapi juga vibes pantai, musik, sama energi Banyuwangi yang bikin elo auto jatuh cinta lagi,” tambah keterangan penyelenggara.

Tahun 2024 lalu, sebanyak 1.350 penari tampil dalam Festival Gandrung Sewu yang digelar di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (26/10/2024).
Ribuan penari tersebut adalah pelajar dari jenjang SD hingga SMA dari seluruh Kabupaten Banyuwangi yang lolos seleksi Gandrung Sewu.
Dalam bahasa Jawa, sewu bermakna seribu yang artinya ada seribu penari gandrung yang akan tampil.
Sehari sebelumnya, seribu lebih penari itu menjalani tradisi ritual “Meras Gandrung” untuk dinyatakan lulus menjadi penari gandrung profesional.
Para penari tersebut mempersiapkan perhelatan akbar tersebut selama dua bulan dengan tema “Payung Agung” yang merepresentasikan keberagaman etnis di Banyuwangi, meliputi suku Using, Jawa, Madura, Mandar, dan Bali.
Baca juga: Berlatar Selat Bali, Gandrung Sewu Kisahkan Perjuangan Bupati Pertama Banyuwangi
Adapun Festival Gandrung Sewu pertama kali dilakukan tahun 2012 dan menjadi agenda tahunan Kabupaten Banyuwangi dengan tema yang berbeda setiap tahunnya.
Festival Gandrung Sewu sempat absen selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Festival terbesar di Banyuwangi ini diharapkan mengangkat pamor tari gandrung sekaligus sebagai perekat kecintaan para pemuda terhadap budaya lokal.
Tak hanya sebagai perhelatan pariwisata, festival ini juga dipandang sebagai salah satu cara memajukan budaya daerah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang