Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gandrung Sewu Kembali Digelar, Lebih dari 1.000 Penari Warnai Pantai Boom Banyuwangi

gandrung-sewu-kembali-digelar,-lebih-dari-1.000-penari-warnai-pantai-boom-banyuwangi
Gandrung Sewu Kembali Digelar, Lebih dari 1.000 Penari Warnai Pantai Boom Banyuwangi

KOMPAS.com – Lebih dari seribu penari akan kembali memeriahkan panggung megah di tepi Selat Bali dalam pagelaran kolosal Gandrung Sewu 2025 di Pantai Marina Boom Banyuwangi, Sabtu (25/10/2025).

Pagelaran tahunan yang telah menjadi ikon budaya Banyuwangi ini selalu berhasil memikat ribuan wisatawan untuk datang dan menyaksikan keindahan tari Gandrung — tarian khas yang menjadi maskot daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa Gandrung Sewu bukan sekadar pertunjukan tari kolosal, tetapi juga ajang pelestarian budaya dan konsolidasi sosial.

“Lebih dari 1.000 penari terlibat, mulai dari pelajar hingga penari senior. Ini adalah salah satu event kebanggaan Banyuwangi,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/10/2025).

Menurut Ipuk, tampil dalam ajang Gandrung Sewu merupakan kebanggaan tersendiri bagi para penari.

Baca juga: Festival Gandrung Sewu 2025 Digelar 23-25 Oktober, Ada Ribuan Penari

Antusiasme tinggi membuat panitia harus menyeleksi lebih dari 2.000 pendaftar setiap tahunnya.

“Mereka didukung penuh oleh orangtua dan komunitas. Pemerintah daerah hanya menstimulasi penyelenggaraannya. Kami mengajak wisatawan untuk menyaksikan bagaimana anak-anak Banyuwangi menampilkan seni budaya dengan penuh cinta dan energi melestarikan budaya leluhurnya,” kata Ipuk.

Tarik minat penari dari berbagai daerah

Menariknya, tahun ini Gandrung Sewu juga diikuti penari dari luar Banyuwangi. Sedikitnya 200 penari dari 10 kabupaten/kota, termasuk Malang, Kediri, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Bali, Probolinggo, dan Situbondo, ikut berpartisipasi.

“Bahkan, beberapa diaspora asal Banyuwangi yang kini tinggal di Sorong, Papua, dan Sumatera Selatan juga ikut berpartisipasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Taufik Rohman.

Salah satu peserta, Atika Zahra dari Pasuruan, mengaku bangga bisa tampil di ajang akbar ini.

Baca juga: Tragedi Ponpes Al Khoziny, Pemkab Pasuruan Gandeng Organisasi Insinyur Periksa Kelayakan Ponpes

“Saya menyukai tarian-tarian dari Banyuwangi, terutama Gandrung. Senang sekali akhirnya bisa ikut menari langsung di Pantai Boom,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Safira Firdaus asal Sidoarjo.

“Saya bangga bisa ikut Gandrung Sewu. Meski bukan asli Banyuwangi, saya sangat terinspirasi oleh tarian ini,” katanya.

Rangkaian kegiatan seni meriahkan Gandrung Sewu 2025

Selain pementasan utama, serangkaian kegiatan seni juga akan memeriahkan penyelenggaraan Gandrung Sewu 2025.

Mulai Festival Musik pada 23 Oktober, hingga prosesi Meras Gandrung pada 24 Oktober, yaitu ritual yang harus dijalani calon penari sebelum diwisuda menjadi penari Gandrung.

Malam harinya, wisatawan juga dapat menyaksikan Banyuwangi Percussion Festival di Terminal Terpadu Sobo yang menampilkan empat sanggar musik lokal.

Baca juga: Sanggar Kembar Betawi Kaget Diminta Sambut Mariah Carey dengan Ondel-ondel

“Puncaknya adalah Gandrung Sewu pada 25 Oktober 2025 mulai pukul 13.00 WIB di Pantai Marina Boom,” ujar Taufik Rohman.

Dengan keindahan koreografi yang berpadu dengan panorama Selat Bali, Gandrung Sewu tak hanya menjadi pertunjukan seni, tetapi juga simbol semangat dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi dalam merawat warisan budayanya.