Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gas Belerang Ijen Meningkat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gas-Belerang-Ijen-Meningkat

Pendaki Diimbau Lebih Hati-hati

LICIN – Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Banyuwangi juga terjadi di Kawasan Wisata Alam (KWA) Ijen. Hampir setiap hari  dilaporkan hujan lebat terjadi di KWA Ijen, baik siang maupun malam. Akibat curah hujan yang cukup tinggi, gas H2S atau gas  belerang di dasar kawah Gunung Ijen mengalami peningkatan.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Hery Purwanto, mengatakan berdasar pantauan pihaknya secara visual, gas H2S di dasar kawah Gunung Ijen terpantau mengalami peningkatan. Pihaknya mengimbau seluruh pendaki berhati-hati saat mendekati kawasan gunung.

”Kami imbau tidak mendekat ke dasar kawah hingga radius 1 km. Pantauan secara visual memang ada peningkatan gas, tapi tidak terlalu signifikan,” kata Hery panggilan akrabnya. Meski mengalami peningkatan gas H2S di  dasar kawah, status Gunung Ijen sejauh ini  masih dalam status normal.

Hanya saja saat  musim hujan gas belerang di dasar kawah  selalu mengalami peningkatan karena tidak ada matahari yang menyinari dasar kawah.  ”Kalau hujan terjadi, gas belerang tidak bisa terbias sinar matahari dan itu membuat gas belerang di dasar kawah pekat,” tandasnya.

Hery menambahkan, hujan yang terjadi di KWA Ijen akhir-akhir ini memang terpantau sangat lebat intensitasnya. Hujan lebat yang terjadi itu bisa siang dan malam. Pantauan di lapangan, hujan lebat di kawasan Ijen terjadi sejak pagi hingga malam tanpa henti.

”Kita masih belum  tahu peningkatan gas belerang itu akan terjadi sampai kapan. Tentu tergantung curah hujan. Kalau curah hujan masih tinggi, gas belerang di dasar kawah tentu masih pekat,” jelasnya. Menanggapi adanya peningkatan gas belerang di kawah Gunung Ijen, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam  (BBKSDA) Jatim mengimbau  para pendaki tetap berhati-hati.

Hujan lebat yang sering mengguyur  KWA Ijen bisa membahayakan para pendaki. Selain gas belerang yang mengalami peningkatan, dengan curah hujan yang tinggi tentu jalur pendakian menjadi sangat licin.

”Jalur pendakian tetap kita buka mulai pukul 24.00 sampai pukul 12.00 siang. Intinya pengunjung harus hati-hati kalau musim hujan. Taati imbauan pihak PPGA,” tegas Kepala Konservasi BBKSDA Wilayah V Jatim, Sumpena, kepada  Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. (radar)