SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso kembali menjadi buah bibir. Gunung dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini, dikabarkan mengembuskan asap putih setinggi 50 meter dari puncak.
Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Sumberasih, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Agung Tri Subekti menjelaskan, mengakui Gunung Ramai banyak diberitakan mengeluarkan semburan asap putih. Sebenarnya, itu fenomena yang lazim. “Laporan pengamatan kami pada tiga hari terakhir, atau sejak Selasa (5/12) hingga Kamis (7/12) masih sama dan aman,” ungkapnya Minggu (10/12).
Kesamaan itu, kata Agung, terdapat pada aktivitas pengamatan visual yang diamati selama periode 24 jam. Selama tiga hari pengamatan, selalu muncul asap putih dari kawah utama setinggi 50 hingga 100 meter dengan intensitas tipis hingga tinggi. “Ini fenomena yang biasa di Gunung Raung,” katanya.
Baca Juga: Pendakian Gunung Raung Kembali Dibuka, Guide dari Luar Kalibaru Harus Membayar Simaksi
Asap putih itu, terang Agung, menandakan gunung api itu beraktivitas normal mengeluarkan energi panas dari perut bumi. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena statusnya tetap di level I normal. Kalau ada kenaikan aktivitas, pasti segera kami umumkan,” ujarnya.
Untuk hasil pengamatan terakhir pada Kamis (7/12), Agung menyebut gunung berapi yang masih aktif ini terlihat jelas hingga tertutup kabut. “Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tingginya sekitar 50 meter hingga meter dari puncak,” jelasnya.
Kondisi cuaca di sekitar pengamatan, lanjut dia, saat ini cerah hingga mendung dengan angin lemah ke arah utara dan selatan. “Suhu udara bekisar antara 20 hingga 37 derajat celcius,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Baca Juga: Muncul Tiga Titik Api di Gunung Raung, Petugas Gabungan Menggelar Apel untuk Melakukan Pemadaman
Aktivitas kegempaan, masih kata dia, menunjukkan 24 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 hingga 8 milimeter dan lama gempa 20 hingga 44 detik. Empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 hingga 32 milimeter, dan lama gempa 74 hingga 251 detik. “Satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5 hingga 5 milimeter, dominan 1 milimeter,” terangnya.(gas/abi)