Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Tomat mulai Meroket

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

caberawitSONGGON – Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata cukup luar biasa. Harga tomat yang sebelumnya sempat merosot, kini di pasaran sudah mulai merangkak naik. Sebelum harga BBM itu naik, harga buah tomat di pasaran berkisar Rp 5.000 per kilogram.

Petani, sejak pemerintah mengumumkan kenaikan BBM pada Sabtu (28/3), harga tomat naik menjadi Rp 8.000 per kilogram. “Harga sayuran juga naik, cetus Yuyun, 47, salah satu agen tomat dan sayuran di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Menurut Yuyun, kenaikan harga itu sebenarnya bukan hanya tomat, tapi juga sayur seladah, petai, dan kentang. Kenaikan itu dipicu naiknya harga BBM. “Permintaan tomat itu tinggi, tapi petani belum panen,” katanya.

Naiknya harga tomat itu cukup mengkhawatirkan. Sebab, bila tidak lekas laku bisa busuk. Agar tidak rugi, dirinya terpaksa membatasi stok. “Saya jual ke Bali,” cetusnya. Pedagang tomat di Pasar Songgon juga mengakui saat ini harga tomat naik.

“Harga tomat naik sejak Minggu (29/3) atau sehari setelah ada kenaikan harga BBM,” terang Cindy, 35, salah satu pedagang tomat di Pasar Songgon. Cindy mengaku, menjual tomat Rp 7.000 perkilogram. Sebelum ada kenaikan harga BBM, harga tomat itu hanya Rp 3.000 per kilogram.

Sebagai pedagang di pasar tradisional, Cindy berharap ada campur tangan pemerintah dalam menstabilkan harga tomat. “Saya tidak berani menyediakan banyak, karena yang beli berkurang, tandasnya. (radar)