PESANGGARAN-Mayat yang diduga berkelamin laki-laki dengan identitas belum diketahui atau Mr X, ditemukan nelayan mengapung di perairan Pancer, wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran kemarin (3/3). Tapi sayang, jenazah Mr X itu belum berhasil dievakuasi.
Nelayan yang menemukan saat mencari ikan, tidak berani membawa ke daratan dan hanya mengambil gambarnya. “Nelayan itu takut membawa ke pantai,” cetus Kepala Unit (Kanit) Pol Air, Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Brigadir Farid Hendriawan.
Brigedir Farid menyebut nelayan yang menemukan mayat pada Kamis malam (2/3) itu adalah Sarkam, asal Dusun Pancer, Desa Sumberagung. Mulanya, nelayan itu melapor ke petugas Pos TNI AL Pancer. “Kami dapat laporan dari Pos TNI AL,” katanya.
Dari laporan nelayan itu, terang dia, pihaknya langsung melakukan koordinasi. Apalagi, informasi tentang mayat MR X itu juga sangat minim. “Nelayan itu hanya mengambil gambar saja,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng. Dari keterangan Sarkam, saat menemukan mayat itu ada empat kapal yang berada di sekitar mayat. Selain takut, mereka tidak bisa melakukan evakuasi karena kondisi mayat sudah dalam kondisi telanjang.
“Biasanya itu kalau ada mayat ditarik dengan dikaitkan di pakaiannya, lha ini mayatnya sudah telanjang,” jelasnya. Bersama dengan TNI AL, Farid mengaku telah mengumumkan ke sejumlah pos nelayan mulai dari Puger, Kabupaten Jember hingga Muncar. Tapi sampai saat ini, belum ada laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarga.
“Belum ada laporan yang kehilangan anggota keluarga, ” ungkapnya. Komandan Pos TNI AL, Peltu (Mar) Poniran, menduga korban itu bukan nelayan. Tapi, warga yang hanyut dan terseret arus sungai. Itu berdasarkan pengalaman sebelumnya saat ada warga Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung yang hanyut terseret arus sungai dan ditemukan di sekitar perairan Rajegwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.
“Mungkin itu orang gila atau korban dari darat,” jelasnya. Sementara itu, salah satu petugas BPBD Kabupaten Banyuwangi, Ade Setyawan, mengatakan bersama personel Pos TNI AL, Marinir Lampon, dan Pol Air telah melakukan pencarian. Tapi, pencarian itu terhenti karena arus laut yang kencang.
“Saat ini operasi aktif ditutup, arus kencang, data kurang valid, tapi itu jelas mayat,” jelasnya. (radar)