PELUKAN seorang ibu bukan sekadar ekspresi kasih sayang. Di balik hangatnya pelukan itu, terdapat keajaiban biologis yang membuat ikatan ibu dan anak begitu mendalam. Apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh seorang ibu saat ia merawat anaknya? Mari kita eksplorasi sains di balik cinta seorang ibu.
Keajaiban kasih sayang seorang ibu merupakan hasil dari proses biologis yang mendalam. Oksitosin dan prolaktin adalah dua hormon yang berperan penting dalam membentuk ikatan antara ibu dan anak.
Hormon oksitosin adalah hormon yang diproduksi oleh hipotalamus. Hormon ini dilepaskan ke aliran darah oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini juga dikenal sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam memperkuat ikatan emosional, terutama antara ibu dan anak, seperti pada masa persalinan dan menyusui.
Hormon prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari yang berperan dalam merangsang produksi Air Susu Ibu (ASI) pada ibu setelah melahirkan. Selain itu, prolaktin juga mempengaruhi perilaku keibuan, mendukung insting merawat bayi. Keduanya bekerja sama menciptakan hubungan emosional dalam biologis yang mendalam.
Hormon oksitosin memainkan perannya dalam proses persalinan dengan merangsang kontraksi rahim dan merangsang pengeluaran ASI setelah melahirkan. Hormon ini membuat saluran ASI lebih lebar dan membuat ASI mengalir lebih mudah. Selama menyusui, hormon ini juga memperkuat ikatan batin yang mendalam, menciptakan rasa kedekatan yang mendalam antara ibu dan bayi.
Di sisi lain, prolaktin mendorong pengembangan perilaku keibuan dengan membantu memproduksi ASI. Hormon ini merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan ASI. Oksitosin dan Prolaktin bekerja sama untuk mendukung ikatan ibu dan anak.
Oksitosin meningkatkan rasa kedekatan emosional, sedangkan prolaktin mendukung produksi ASI, memberi ibu kepercayaan diri dalam merawat bayinya. Kedua hormon ini tidak hanya mendukung kelangsungan hidup fisik bayi, tetapi juga membentuk dasar hubungan yang penuh kasih sayang.
Kasih ibu adalah keajaiban yang tidak hanya dirasakan, tetapi juga terbentuk melalui proses biologis yang mendalam. Di mana hormon oksitosin dan hormon prolaktin mempengaruhi perilaku keibuan yang memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak, serta mendukung insting tubuh ibu untuk mencintai dan merawat anak dengan sepenuh hati.
Kedua hormon ini tidak hanya mendukung fungsi fisik. Tetapi juga memastikan, bahwa hubungan ibu dan anak terjalin kuat. Menjadikannya fondasi kasih sayang yang tak tergantikan. (*)
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.








