Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hujan Deras Langsung Banjir

bnnnnjirPESANGGARAN – Banjir tampaknya sudah menjadi persoalan serius diwilayah Banyuwangi Selatan. Di Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, misalnya. Meski hujan tidak terlalu lama, daerah itu langsung dilanda banjir.

Banjir akibat air dari Kali Ulu meluap itu sudah menjadi langganan sejak belasan tahun terakhir. Selain menggenangi perumahan penduduk, air juga meluber dan menggenangi jalan raya jurusan Pantai  Pulau Merah. Tadi malam (kemarin malam, Red) hujan. Banjirnya sampai sekarang (kemarin) belum surut, terang M. Soleh, 40, salah satu  warga Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung. menurut soleh, tinggi air yang menggenang akibat meluapnya sungai di kampungnya itu mencapai lutut orang dewasa.

Bila hujan tidak reda, banjir itu akan terus terjadi dan air semakin tinggi. Air di jalan juga tinggi. Banyak motor yang macet.” terangnya. Sekretaris Desa (sekdes) Sumberagung, Sriyanto, mengatakan banjir yang melanda desanya itu terjadi setiap tahun. Setiap hujan turun deras, di sekitar Dusun Silirbaru itu selalu banjir. “Kalau banjir jalan tidak bisa dilewati, pertanian juga rusak,” cetusnya.

Sementara itu, Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, mengatakan banjir yang melanda daerahnya itu sudah sering terjadi. Pihaknya berharap Pemkab Banyuwangi meninjau dan segera melakukan penanganan. “Banjir ini sudah sejak dulu,” jelasnya.  Banjir itu, jelas dia, disebabkan  air dari hulu. Drainase yang ada tidak mampu menampung air dari hulu.“Banjir akibat air kiriman, karena hutan banyak yang gundul,” katanya kepada jawa Pos Radar Genteng.

Banjir akibat hujan deras juga terjadi di sejumlah jalan di pusat Kota Genteng. Jalan raya di Jalan Hasyim Asyari, Jalan Wahid Hasim, dan Jalan Gajah Mada, selama ini menjadi langganan banjir bila hujan turun. Air tinggi, motor mogok,” cetus wahyu, 37, warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, saat melintas di jalan Hasyim Asyari. Jalan yang banjir tersebut juga dikeluhkan Rahma, 42 Salah satu warga yang tinggal di Ruko Madania, Genteng, itu menyatakan, air yang menggenang dijalan sangat mengganggu. “Pemerintah kecamatan harus tanggap dan segera mencari solusi,” harapnya. (radar)