Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jumlah Warga Miskin masih 10,48 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tahun 2010 di Atas 20 Persen

jumlahBANYUWANGI – Angka kemiskinan Banyuwangi terus menurun dalam rentang waktu tiga tahun belakangan. Pada tahun 2010, jumlah warga miskin masih berkisar di angka 20,09 persen. Di awal tahun 2013, angka kemiskinan turun menjadi 10,48 persen. Penurunan angka kemiskinan itu dipicu menurunnya angka kemiskinan di dua kecamatan yang menjadi kantong warga miskin, yakni Kecamatan Kalipuro dan Kecamatan Wongsorejo. Pada tahun 2010, kemiskinan di Kalipuro 40,68 persen dan Wongsorejo 29,35 persen.

Pada tahun 2011, kemiskinan di Kecamatan Kalipuro turun menjadi 5,09 persen dan di Wongsorejo turun menjadi 15,55 persen. Pada tahun 2012, angka kemiskinan di dua kecamatan itu turun lagi, yakni di Kecamatan Kalipuro menjadi 4,74 persen, dan Kecamatan Wongsorejo menjadi 11,69 persen. “Kalipuro sejak tahun 2010 mengalami penurunan sekitar 35,9 persen,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, Agus Siswanto.

Bersamaan dengan turunnya angka kemiskinan di dua kecamatan itu, angka kemiskinan di Kecamatan Genteng malah naik. Pada tahun 2010 angka kemiskinan di Kecamatan Genteng 14,42 persen, tahun 2011 naik menjadi 16,19 persen. Pada tahun 2012, kemiskinan Kecamatan Genteng turun menjadi 15,08 persen. “Kemiskinan Kecamatan Genteng naik sekitar 0,66 persen. Kita sedang mencari pemicu naiknya angka itu,” jelas Agus. Angka kemiskinan Banyuwangi turun secara bertahap mulai akhir tahun 2011.

Di tahun 2010, penduduk miskin
di Banyuwangi mencapai 20,09
persen. Pada tahun 2011, jumlah
penduduk miskin turun
menjadi 11,25 persen. “Secara
umum, sejak tahun 2010,
angka kemiskinan terus turun,”
kata Agus.
Angka kemiskinan tahun
2010 merupakan data kemiskinan
tahun 2009, dan angka
kemiskinan tahun 2011 merupakan
data kemiskinan tahun
2010. “Penurunan angka kemiskinan
itu terjadi setelah
beberapa program inovasi
diluncurkan,” kata Agus.
Beberapa program pengentasan
kemiskinan yang
sudah diluncurkan, antara
lain optimalisasi program
kredit usaha rakyat (KUR).
Pemerintah daerah melakukan
kerja sama dengan pihak
perbankan untuk mengoptimalkan
pengucuran KUR.
KUR yang terserap di Banyuwangi
adalah yang terbesar
di kawasan Tapal Kuda, Jawa
Timur. Terkait pengentasan
kemiskinan di Kecamatan
Kalipuro dan Wongsorejo,
pemerintah daerah memiliki
kebijakan khusus.
Mulai tahun 2010 lalu, investasi
diarahkan ke dua kecamatan
itu. Selain investasi,
pemerintah daerah juga
mendorong sejumlah BUMN
di kecamatan tersebut menggelontorkan
dana corporate
social responsibility (CSR).
“TNI juga dilibatkan dalam
pengentasan kemiskinan
di Kecamatan Wongsorejo,”
tambah Agus. (afi/c1/bay)