Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kakek 87 Tahun Gergaji Istri

KHILAF: Mbah Samsuri sesaat setelah menggergaji istrinya di rumah kontrakan di Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KHILAF: Mbah Samsuri sesaat setelah menggergaji istrinya di rumah kontrakan di Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin.

Gara-gara Dibakar Api Cemburu

GENTENG – Ada-ada saja yang dilakukan Mbah Samsuri, warga Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, ini. Di usianya yang ke-87 tahun, dia tidak tambah dewasa. Sebaliknya, Mbah Samsuri terkesan seperti anak-anak. Dia pun kerap uring-uringan kepada istrinya. Nah, beberapa waktu lalu dia dibakar api cemburu karena menganggap sang istri, Maimunah, 62, berpacaran dengan pria lain.

Parahnya, kecemburuan Mbah Samsuri itu cemburu buta, sehingga dia tega menggergaji kening istrinya sendiri kemarin pagi. Kontan, akibat kelakuan Mbah Samsuri yang dibakar api cemburu tersebut, kening Mbah Maimunah mengeluarkan darah segar.

Darah pun berceceran di ruang tamu rumah pasangan suami istri empat anak tersebut. Beruntung, perbuatan Mbah Samsuri tersebut dicegah anak pertamanya yang bernama Sunarti. Begitu mendengar ada keributan di ruang tamu, perempuan berusia 42 tahun tersebut langsung memegangi tubuh ayahnya dan merebut gergaji itu.

Begitu berhasil dilerai, Maimunah langsung dilarikan ke rumah tetangga untuk mendapat pengobatan sekadarnya. Tak lama kemudian, perempuan berkerudung tersebut diamankan di Mapolsek Genteng. Sementara itu,

Mbah Maimunah

Mbah Samsuri ketika ditemui di rumahnya berterus terang bahwa perbuatan tersebut dilakukan karena dia cemburu.

Masak dia keluar rumah nggak pamit. Terus dia keluar sama siapa dan ke mana saja, saya nggak tau,” ungkapnya dengan logat Jawa halus. Mendengar pengakuan Mbah Samsuri, Kapolsek Genteng Kompol Heru Kuswoto yang kemarin langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) lebih memilih memberi pembinaan. Kapolsek lebih banyak memberi masukan kepada Mbah Samsuri agar hidup rukun dan bertobat. “Kita beri pembinaan saja, karena kalau diproses hukum kasihan, usianya sudah sangat lanjut,” tandasnya. (radar)