BANYUWANGI – Musibah terbakarnya KMP Labitra Adinda dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Joko, salah seorang petinggi PT Karya Maritim Indonesia mengaku ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai Kapolres Banyuwangi. Sehari-harinya Joko juga sebagai pemilik KMP Labitra Adinda.
Kepada Joko, si penelepon tadi meminta sejumlah uang. Upaya percobaan penipuan itu disampaikan oleh Kasat Polair Banyuwangi AKP Subandi, kemarin. “Orang yang menelpon itu mengaku sebagai Kapolres. Ngakunya berada di Polda Jatim,” ungkap Subandi.
Kepada Joko, Subandi menegaskan tidak benar Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman bertindak seperti itu. Apalagi posisi Kapolres di Banyuwangi, bukan di Polda seperti yang dikatakan si penelepon.
“Itu modus penipuan dengan mencatut nama Pak Kapolres. Sudah saya konfirmasi ke Pak Kapolres bahwa itu tidak benar,” kata Subandi.
Sementara itu, terbakarnya KMP Labitra Adinda akan berdampak pada transportasi angkutan Lebaran nanti. Gara-gara terbakar, kapal milik warga Surabaya itu tidak bisa dioperasikan untuk arus mudik dan balik Lebaran.
Meski KNKT belum menyampaikan bagaimana kondisi dari angkutan laut tersebut, namun bisa dipastikan KMP Labitra Adinda bakal absen di arus mudik Lebaran tahun 2018 ini.
Hal ini diungkapkan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 11 Jatim Ahmadi Zubaedi usai meninjau kondisi dampak terbakarnya KMP Labitra Adinda kemarin (18/5). Dia mengatakan, melihat kondisi KMP Labitra kemungkinan tidak bisa digunakan pada musim Lebaran kali ini.
Meski begitu Zubaedi yakin ASDP Ketapang akan tetap bisa mencari solusi bagi masalah tersebut. Dari informasi yang dia dapat dari GM ASDP Ketapang Elvi Yosa, masih ada beberapa armada kapal cadangan yang bisa diturunkan untuk membantu armada lebaran.
“Kita akan laporkan kondisi ke Dirjen perhubungan darat, tapi jika melihat kondisinya kapal dari Banyuwangi pada musim lebaran ini berkurang satu,” tandasnya.