Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kembar Siam Vany-Vina Dibawa ke Surabaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kembarPemisahan Tunggu Berat Badan 10 Kg

GAMBIRAN – Setelah empat bulan enam hari menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Al-Huda, Kecamatan Gambiran, kondisi bayi kembar siam Anindya Vina Nurul Maulida dan Anindita Rahma Vany Maulida, terus membaik. Bahkan, pagi ini bayi kembar siam putri pasangan Yuda Winarno, 22, dan Sika Jayati, 22, warga Dusun Krajan, RT 003/RW 001, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu bakal dirujuk ke RS dr. Soetomo, Surabaya, karena berat badan kedua bayi tersebut sudah mencapai 6,2 kilogram.

Hal itu disampaikan dr. Karel Anggrek, Sp.A. dalam jumpa pers di RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran, kemarin sore. Dia didampingi Humas RS Al-Huda, dr. Sugeng Hery P. dan orang tua bayi, yaitu Yuda Winarno dan Sika Jayanti. Dalam jumpa pers tersebut, Karel yang selama ini dipercaya menangani bayi kembar siam mengatakan, saat ini Vina dan Vani dalam kondisi stabil dan sangat sehat. “Berat badannya sudah mencapai 6,2 kilogram,” sebutnya.

Dengan barat badan 6,2 kilogram, maka bayi kembar siam tersebut bisa dibilang aman melakukan perjalanan jarak jauh dari RS Al-Huda menuju RS dr. Soetomo. Sebab, sebelumnya, tim dokter dari RS dr. Soetomo—yang sempat ke Banyuwangi— hanya mensyaratkan berat badan bayi kembar siam tersebut mencapai 5 kilogram untuk dibawa ke Surabaya Karel juga menyebutkan bah wa kasus bayi kembar siam tersebut adalah kali per ta ma terjadi di RS Al-Huda.

Sementara itu, Yuda Wi nar no dan SikaJayantitakku asame nahanharu melihat per kembangan anaknya. Mereka juga tidak menyangka banyak pi hak yang peduli kepada ke dua anaknya yang lahir kembar siam itu. Sika merasa sa ngat berterima ka sih kepada Bu pati Banyuwangi Ab dullah Az war Anas, para dokter, dan para perawat Al- Huda, serta se mua donatur.

“Kami nggak me nyangka bisa menjalani ini se mua tanpa bantuan banyak pihak. Anak saya rasanya nggak mungkin bisa seperti sekarang ini, kami merasa terharu,” tutur Sika sambil menitikkan air mata. Sementara itu, dr. Sugeng menambahkan, selama di tangani RS Al-Huda, orang tua si siam tidak dimintai biaya. Bi aya perawatan ditanggung Jam kesmas dan para donator. (radar)