BANYUWANGI, KOMPAS.com – Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Korban yang masih belum ditemukan diduga terjebak di bangkai kapal.
Sesuai manifes, kapal yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam itu memuat 65 orang. Sebanyak 30 di antaranya ditemukan selamat dan 6 lainnya meninggal dunia.
Dengan demikian, masih ada 29 orang yang hingga kini belum ditemukan.
“Patut diduga (terjebak di dalam kapal). Saya belum bisa memastikan karena baru bisa pasti setelah observasi bawah laut dengan ROV sudah kita dapatkan,” kata Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, Minggu (6/7/2025).
Baca juga: Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan, Lokasinya 40-50 M di Bawah Permukaan Laut
Saat ini, data infografik sedang diolah dan KRI Fanildo milik TNI AL menurunkan ROV. Para penyelam ayan akan dikerahkan tengah menyiapkan peralatan.
Untuk mendukung hal tersebut, Basarnas menyiapkan kapal pendukung sejenis KMP Tunu Pratama Jaya yang akan menjadi bagian untuk mendukung dilakukannya penyelaman yang rencananya dilakukan hari ini dengan memperhatikan keselatan lingkungan dan tidak mengganggu transportasi yang ada.
“Kita mohon doa mudah-mudahan operasi SAR bisa kita lakukan hari ini,” tuturnya.
Baca juga: Perwakilan KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf, Singgung Kesiapan Teknis
Eko mengatakan, saat ini titik kapal diperkirakan bergeser sejauh 800 meter dari titik awal tenggelam, dan butuh sekitar 1,5 – 3 jam untuk pengolahan data dan proses evaluasi sebelum memutuskan untuk menerjunkan penyelam.
Basarnas disebutnya berpacu dengan waktu dan berharap seluruh proses dapat dilakukan secara optimal.
“Nantinya kami akan menurunkan penyelam yang mengobservasi secara fisik langsung di palka dan di objek benda (diduga kapal) yang di situ (titik temuan objek),” jelasnya.
Total penyelam sebanyak 34 orang dari berbagai unsur gabungan termasuk TNI AL. Total personel yang terlibat pencarian hingga saat ini sebanyak 612 orang.
Nantinya, apabila dari operasi SAR yang dilakukan ditemukan korban jiwa, Basarnas telah menyiapkan alur evakuasi yaitu ke rumah sakit yang telah disediakan pemerintah daerah dan telah disiagakan tim pemeriksaan antemortem di sana.
“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat,” pintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.