Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lima Hari Terakhir, 100 Pasien COVID-19 di Banyuwangi Meninggal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Proses pemakaman salah satu jenazah covid di Banyuwangi. Foto : nusadaily.com

Tren kematian COVID-19 di Banyuwangi cenderung meningkat dari hari ke hari.

Bahkan, dalam lima hari terakhir setidaknya ada 100 pasien yang meninggal dunia akibat terpapar virus Corona.

Kasus kematian harian tertinggi terjadi pada tanggal 10 Juli 2021.

Di mana dalam sehari, terdapat 26 pasien COVID-19 yang meninggal dunia.

Angka kematian COVID-19 ini juga berbanding lurus dengan peningkatan pasien konfirmasi baru yang mencapai 761 pasien dalam lima hari terakhir.

Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 381 orang.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandan menyebut tingginya angka kematian ini karena keterlambatan pasien datang ke rumah sakit.

Hal ini terjadi karena masih ada warga yang takut memeriksakan dirinya meski memiliki gejala Covid-19.

“Sudah punya gejala tapi takut cek PCR-Antigen, akhirnya saturasi turun baru dibawa ke RS dan tak tertolong,” kata Ipuk, Senin (12/7).

Satgas COVID-19 Banyuwangi, kata Ipuk, terus menyampaikan ke masyarakat agar tak takut memeriksakan diri. Sebab, Covid-19 bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat.

“Covid ini bisa diobati dan bisa sembuh jadi jangan takut memeriksakan dirinya. Jika positif ada treatmen, jangan sampai terlambat datang ke RS,” kata dia.

Lonjakan kasus beberapa minggu terakhir membuat ruang perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan penuh. Meski kapasitas bed sudah ditambah, namun pasien terus berdatangan.

Satgas COVID-19 berencana menambah jumlah rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi ledakan kasus yang lebih masif.

“Ada 7 rumah sakit lagi yang kita siapkan jadi rumah sakit rujukan COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono.

Namun demikian, jika hal ini tidak diimbangi dengan penegakan protokol kesehatan, maka pandemi ini akan sulit berakhir.

Untuk itulah, Widji meminta masyakarat agar secara sadar mematuhi protokol kesehatan dan ketentuan selama PPKM Darurat.

“Penerapan PPKM Darurat secara ketat. Pembatasan – pembatasan kegiatan secara konsisten dan percepatan vaksinasi,” imbuhnya. (ozi/aka)

Sumber : https://nusadaily.com/regional/lima-hari-terakhir-100-pasien-covid-19-di-banyuwangi-meninggal.html