Jelang Pelaksanaan Pemilukada 2015
BANYUWANGI – Tujuh belas perwakilan tokoh lintas agama; Islam, Hindu, Buda, Kristen, Katolik, dan Konghucu melakukan deklarasi damai menjelang pelaksanaan pemilukada di Rumah Makan Mac Djoe kemarin (22/4). Para tokoh agama itu juga sepakat menjaga kedamaian dan menghindarkan umat beragama dari konflik politik. Deklarasi damai itu merupakan tindak lanjut pertemuan Bupati Abdullah Azwar Anas dengan sejumlah tokoh lintas agama di Pendapa Sabha Swagata Kamis (17/4) lalu.
Deklarasi damai itu juga dihadiri perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) seperti Tri Dharma, Al-Irsyad, Muhammadiyah, NU, dan LDII. Ketua MUI Banyuwangi sekaligus koordinator deklarasi damai, KH. Muhammad Yamin mengatakan, deklarasi damai itu untuk memastikan masyarakat damai sebelum pilkada berlangsung. Para tokoh agama bertekad menjaga kondisi damai menyambut pemimpin baru Banyuwangi.
“Nanti siapa pun bupatinya, tidak perlu lagi terlalu bingung dengan kondisi masyarakatnya, karena sudah dipupuk untuk damai,” kata Yamin. Jelang pilkada banyak isu berkembang yang berpotensi memecah kedamaian masyarakat. Seperti kampanye hitam dan isu panas lain untuk menjatuhkan lawan. Oleh karena itu, para tokoh lintas agama menyerukan kepada semua umat beragama di Banyuwangi agar tenang dan damai menghadapi berbagai isu menjelang pemilukada.
“Kita akan menenangkan umat beragama agar tidak terbawa isu negatif yang diembuskan calon,” katanya. Deklarasi damai itu akan disosialisasikan kepada umat beragama melalui kegiatan peribadatan masing-masing agama. “Sejauh ini tokoh agama masih memiliki pengaruh yang cukup tinggi. Karena itu, kita pun sebagai tokoh agama harus netral dalam menjaga kepercayaan masyarakat,” ungkapnya. (radar)