Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Masjid Diserbu Jamaah Salat Jumat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Jamaah Masjid Jami Besar Baiturahman di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, mengalami lonjakan pada salat Jumat kemarin (1/5/2020).

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, saking banyaknya jamaah, area dalam masjid tidak mampu menampung dan meluber hingga keluar masjid.

Wakil Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Genteng Ainur Rofik mengatakan, Jamaah salat Jumat yang membeludak ini imbas dari banyaknya masjid yang meniadakan salat Jumat.

Perkiraan, ada 700 jamaah salat Jumat yang hadir. Padahal biasanya, hanya sekitar 500 jamaah. Selain itu, Jumat (1/5) kemarin juga bertepatan dengan tanggal merah Hari Buruh Nasional.

“Memang ada lonjakan jamaah, ini lebih banyak dari biasanya,” kata Ainur Rofik.

“Biasanya pelataran masjid jarang terisi,” imbuhnya.

Menurutnya, keputusan pengurus masjid tetap menyelenggarakan ibadah salat Jumat meski virus Korona masih mewabah berdasarkan keinginan masyarakat sekitar.

Selain itu, para jamaah juga sangat antusias melaksanakan ibadah saat Ramadan.

“Masyarakat minta ibadah seperti biasa. Artinya jangan diliburkan, seperti masjid-masjid yang lain. Dan pengurus masjid menuruti kemauan masyarakat,” kata Ainur Rofik.

Selain itu, hingga saat ini takmir masjid belum menerima surat pemberitahuan apapun dari pihak terkait. Ini juga menjadi alasan pengurus masjid tetap melaksanakan ibadah salat Jumat.

“Kami sudah melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh jamaah yang masuk masjid, kami juga memberikan cairan pembersih tangan bagi para jamaah masjid yang datang,” kata Ainur Rofik.

“Jamaah pun diminta membawa sendiri sajadah dari rumah dan wajib pakai masker,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, segala kegiatan yang ada masjid tetap berjalan seperti biasa. Termasuk ceramah yang selama ini rutin digelar 4 kali dalam seminggu.

“Cuma tergantung ustadnya, kalau minta libur maka libur. Tapi kalau dari kepengurusan, tidak ada ketetapan untuk meliburkan,” pungkasnya.