Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Masuk Pelabuhan Ketapang Bakal Antre Panjang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Dermaga movable bridge (MB) I dan II di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk ditutup sejak pukul 07.00 pagi ini. Penutupan dilakukan karena pihak PT Indonesia Ferry (Persero) ASDP akan memulai proses pembangunan penambahan kapasitas dermaga  dari kekuatan tonase 20 ton menjadi 40 ton.

Imbas dari penutupan itu kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali diprediksi bakal antre lebih lama. Penumpukan kendaraan juga bakal memadati parkiran ASDP, bahkan bisa mengular sampai jalan raya. Untuk memberikan rasa nyaman kepada pengguna kapal, pihakASDP harus bisa mengatur arus kemacetan nantinya.

Manajer Operasional PT Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto mengatakan, penutupan ini penting dilakukan agar proses rehabilitasi penambahan kapasitas muatan dermaga bisa berjalan dengan lancar.

Wahyudi menambahkan, penutupan dua dermaga MB ini dilakukan sejak pukul 07.00 hari ini atau sejak kapal sandar terakhir setelah pukul 07.00. Untuk hari ini, dermaga yang pertama kali ditutup adalah dermaga MB II yang ada di Ketapanag maupun di Gilimanuk.

Jika proses rehabilitasi dermaga di MB II selesai, baru dilanjutkan dengan proses rehabilitasi dermaga MB I. “Pengerjaan bergantian. Awal MB II dulu. Selanjutnya MB I. Penutupan ini sampai tanggal 10 Desember 2015,” tambahnya.

Mantan pejabat pelabuhan ASDP Gilimanuk ini menuturkan, rehabilitasi yang dilakukan terhadap dermaga MB I dan II ini merupakan rehabilitasi secara keseluruhan. Baik rehabilitasi dari segi jembatan maupun hidrolis yang ada di dermaga MB.

Rehabilitasi total ini dilakukan demi mendukungupaya ASDP pusat yang ingin memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa pelayaran Ketapang-Gilimanuk. “Hidrolis nanti diganti.” cetusnya. Dengan tidak beroperasinya dua dermaga MB I dan II selama kurang lebih 46 hari ini, pihak ASDP Ketapang telah berkoordinasi dengan pihak Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) dan pihak Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi tentang penyesuaian jadwal pemberangkatan kapal ferry.

Jumlah kapal yang  beroperasi rencananya juga akan dikurangi saat dua MB ditutup.  Jika hari bisa jumlah kapal yang operasi baik kapan motor penumpang (KMP) maupun kapal jenis landing craft tank( LCT) ada sekitar 32 kapal, dengan ditutupnya dua dermaga ini nanti ada sekitar 5 kapal yang akan diberhentikan sementara operasinya.

Untuk dermaga ponton dan MB yang ada di Pelabuhan ASDP Ketapang biasanya beroperasi 17 kapal, saat ada penutupan dermaga ini hanya ada 12 kapal yang beroperasi. Sementara untuk kapal di Pelabuhan LCM Ketapang tidak ada pengurangan.

“jumlah kapal berkurang Mudah-mudahan para pengguna jasa bisa paham kalau nanti terjadi antrean. lni dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.” pungkasnya.  Sekadar diketahui, rehabilitasi dermaga MB I dan II Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk dari kekuatan 20 ton ke 40 ton ini juga sebagai bentuk antisipasi ramainya kendaraan jelang liburan tahun baru mendatang.

Dengan penambahan kapasitas berat maksimal dermaga itu, pengguna jasa penyeberangan, khususnya truk-truk besar. jika akan memiliki pilihan yang lebih banyak untuk menyeberang ke Pulau Bali atau sebaliknya.

Jika biasanya truk-truk besar hanya bisa melewati dermaga LCM Ketapang atau Gilimanuk, jika penambahan jumlah tonase dermaga MB itu selesai, maka truk-truk besar itu bisa menuju Bali melalui dermaga MB.

“Kalau kapasitas sudah bertambah, para pengguna jasa penyeberangan punya pilihan cukup banyak untuk menuju Bali maupun sebaliknya.” ujar GM PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, M. Yusuf Hadi. (radar)