Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menkominfo Luncurkan “Smart Kampung” Ala Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Menkominfo-Luncurkan-Smart-Kampung

BANYUWANGI – Setelah melalui tahap trial and error, program Smart Kampung yang digagas Pemkab Banyuwangi diluncurkan  secara resmi kemarin (31/5). Launching program yang bertujuan mendekatkan pelayanan publik tersebut  dilakukan menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di Lapangan Perkebunan Kalibendo,  Kecamatan Glagah.

Menkominfo Rudiantara juga berkesempatan mengecek langsung pelayanan publik di salah satu desa di antara 70 desa yang menjadi pilot project program Smart Kampung, yakni di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah.

Hasilnya, Menkominfo mengaku takjub dengan terobosan Pemkab Banyuwangi dan berharap program serupa bisa direplikasi desadesa  lain se-Indonesia.  Menkominfo Rudiantara mengatakan, program Smart Kampung yang digagas Pemkab Banyuwangi  itu sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo terkait pengembangan nasional berbasis  desa.

Oleh karena itu, masyarakat Banyuwangi patut berbangga kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki 70 desa percontohan Smart Kampung. “Maka berbanggalah Banyuwangi punya 70 desa pilot project  Smart Kampung. Artinya, diantara total 74 ribu desa se-Indonesia, jumlah desa yang telah menerapkan Smart Kampung  0,00001 persen, dan itu hanya ada di Banyuwangi,” cetusnya.

Dikatakan, Smart Kampung sangat berperan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pada dasarnya, masyarakat butuh pela yanan dari pemerintah. Sedangkan pelayanan pemerintah dibagi dua, yakni pelayanan oleh  pemerintah pusat dan pemerintah  daerah.

“Praktis, saat ini hampir semua pelayanan masyarakat dilayani  pemerintah daerah. Sedangkan pelayanan yang langsung ditangani pusat tinggal pengurusan paspor. Pelayanan yang lain, mulai lahir brojol butuh akta lahir, sampai akta kematian, dilayani pemerintah daerah,” tuturnya.

Usai melakukan prosesi peresmian program Smart Kampung di lapangan Perkebunan Kalibendo, Menkominfo Rudiantara langsung melakukan tinjau lapang ke kantor Desa Kampunganyar. Dia melihat langsung penerapan  pelayanan yang telah memanfaatkan teknologi informasi (TI),  yakni pengurusan surat pernyataan  miskin (SPM).

Dengan memanfaatkan TI, pela yanan SPM yang awalnya membutuhkan waktu hingga enam hari bisa dipersingkatmenjadi enam jam. “Meski harus dilakukan tinjau lapangan, SPM sudah bisa terbit dalam waktu enam jam. Karena tinjau lapangan bisa dilakukan oleh petugas yang disiagakan di desa atau kecamatan,” kata seorang petugas.

Dikonfirmasi usai tinjau lapangan, Menkominfo Rudiantara mengatakan, apa yang diterapkan di Banyuwangi  tersebut di atas rata-rata nasional. Karena itu, dia meminta Smart Kampung  ala Banyuwangi itu didokumentasikandan dibuatkan model, sehingga bisa direplikasi desa-desa lain setanah air.

“Sepengetahuan saya ini yang pertama. Terus terang, saya bangga kepada masyarakat Banyuwangi,” pungkasnya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, melalui program Smart Kampung, Pemkab Banyuwangi  ingin meminimalkan kesan  kota-sentris yang berkembang selama ini.

“Selama ini sudah  banyak program Smart  City. Padahal, kota merupakan hilir  dari banyak permasalahan, sedangkan hulunya berasal dari desa,” ujarnya. Dari Kalibendo, rombongan Menkominfo mampir ke Sanggar Genjah Arum. Di sana, Menkominfo  menikmati kopi racikan  sang tuan rumah, Setiawan  S ubekti. Menteri Rudiantara juga dinobatkan sebagai warga kehormatan  Suku Oseng. (radar)