Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Nelayan Ditemukan Tewas Terapung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sampai Glenmore, Basarnas Balik ke Pelabuhan Muncar

MUNCAR – Budiono, 39, warga Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, yang hilang di sekitar perairan Sembulungan saat memancing ikan bersama enam temannya pada Kamis lalu (18/6), akhirnya berhasil ditemukan oleh nelayan Muncar Senin sore kemarin ( 22/6).

Saat ditemukan oleh nelayan, korban sedang terapung di sekitar perairan Batu Layar, masih wilayah perairan Muncar dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Nelayan yang menemukan korban ini, adalah H. Sahid, 52, asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

Sahid menemukan jenazah korban ini sekitar pukul 15.00. Saat itu, nelayan ini akan berangkat melaut menuju Bali. Setiba di perairan Batu Layar, atau baru berjalan 30 menit dari pelabuhan Muncar, melihat ada tubuh manusia yang terapung  di laut.

“Pak Sahid menghubungi nelayan lain kalau ada mayat, dan  minta untuk mengambil,” terang salah satu nelayan Muncar. Mendengar ada nelayan yang menemukan jenazah terapung di laut, keluarga Budiono segera berdatangan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI)  Kalimati, Kecamatan Muncar.

Tapi sayang, upaya untuk mengevakuasi korban gagal dilakukan karena tidak ada nelayan yang mengizinkan perahunya dipakai untuk mengambil jenazah. Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Laut (P) Bambang Suprapto, yang turun langsung ke lapangan untuk menyewa perahu pada nelayan, ternyata juga gagal.

Sedang tim dari Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jember, sudah menghentikan pencarian dan pulang. Karena ada informasi jenazah korban ditemukan di laut, rombongan tim Basarnas yang sudah perjalanan pulang dan sampai di Kecamatan Glenmore, akhirnya balik kanan menuju Muncar.

Setiba di  Muncar, mereka ini langsung turun ke laut untuk menjemput jenazah. “Pencarian kita hentikan karena angin masih kencang dan gelombang cukup tinggi,” cetus komandan tim Basarnas, Sertu Feri Irawan. Menurut Feri, sebelum pulang ke Jember, pada Senin pagi (22/6), tim Basarnas kembali melakukan  penyisiran di sekitar perairan Sembulungan hingga ke teluk  Pang-pang, dekat lokasi korban jatuh.

“Kita tidak menemukan  apa-apa,” terangnya. Menjelang siang, jelas dia, cuaca semakin tidak bersahabat. Selain  angin yang bertiup cukup kencang,  ombak sangat tinggi hingga mencapai 1,5 meter. “Sebagian tim sedang puasa, karena cuaca yang buruk itu akhirnya kita putuskan pencarian dihentikan,” ungkapnya.

Meski sudah memutuskan untuk menghentikan pencarian, tim Basarnas yang sudah dalam perjalanan pulang ke Jember, kembali ke Muncar setelah mendapat informasi ada nelayan yang melihat jenazah terapung di laut. “Kami berhasil menemukan jenazah korban, lalu kita evakuasi ke daratan,” terangnya.

Jenazah yang ditemukan itu, ternyata memang Budiono, warga Desa Kedunggebang yang hilang di laut saat memancing bersama enam temannya dengan naik perahu. “Jenazah korban langsung kita kirim ke rumahnya,” jelasnya.  Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, satu lagi nelayan hilang saat mencari ikan di sekitar perairan  Muncar.

Kali ini, nelayan pancing yang bernasib tragis itu adalah Budiono, 39, warga Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Budiono hilang sejak Kamis pagi (18/6), saat akan memancing ikan bersama beberapa temannya dengan naik perahu.

Hingga kemarin  (21/6), nasib korban belum diketahui. “Kita dapat laporan itu pada  Kamis (18/6),” cetus Komandan Pos TNI AL, Muncar, Lettu laut (P) Bambang Suprapto.  Dari laporan yang diterima, terang dia, korban itu hilang sekitar pukul 14.30.

Korban ini, mulai memancing ikan sejak pukul 06.00 dengan menggunakan perahu. “Korban memancing ikan bersama enam temannya dengan naik perahu,” katanya. Saat rombongan itu berada di perairan Sembulungan, terang dia, tiba-tiba mesin perahu mendadak mati. Korban bersama beberapa temannya, berusaha menghidupkan mesin perahu yang mati itu. “Korban terpeleset dan jatuh  ke laut,” terangnya.(radar)