Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

OP Beras Murah Kurang Diminati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

op-berasJatah di Wongsorejo hanya Terjual separo
BANYUWANGI – Kegiatan Operasi Pasar (OP) beras murah di Pasar Wongsorejo dan pasar Bajulmati, kecamatan wongsorejo, kurang di minati warga. Satu ton beras yang di siapkan Bulog hanya terjual sekitar 500 kilogram dan sisanya dibawa pulang lagi ke Banyuwangi.

Dalam enam hari ini Pemkab Banyuwangi bersama Bulog gencar melakukan kegiatan OP untuk mengendalikan pergerakan harga beras yang terus meroket. Kegiatan OP sudah digelar di enam pasar, yakni pasar Banyuwangi, pasar Blambangan, Pasar wongsorejo, Pasar Bajulmati, dan Pasar Rogojampi.

Sebagian Besar OP itu mendapat respons warga cukup bagus, kecuali OP di Wongsorejo dan Pasar Bajulmati. Kepala Divisi Regional Buloq Banyuwangi, Sopran Kenedi mengatakan, minat masyarakat Kecamatan Wongsorejo terhadap Op cukup rendah karena masyarakat setempat merasa kebutuhannya telah tercukupi beras miskin (Raskin) yang di salurkan Bulog Februari lalu. Pemkab Banyuwangi bersama Bulog mempercepat penyaluran 4.00 ton raskin kepada 135,956 rumah tangga sangat miskin (RTSM).

Hingga kemarin penyaluran raskin itu sudah tersebar di 14 kecamatan dengan total 2.248 ton atau sekitar 56 persen. Sisanya sekitar 1.938 ton beras akan didistribusikan ke 10 kecamatan hingga 11 Maret mendatang. “Kami mengoptimalkan waktu penyaluran raskin dengan memanfaatkan hari Iibur jumat dan Sabtu,” jelas Kenedi.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo Purnama mengatakan, Pemkab Banyuwangi berencana menambah jadwal kegiatan OP di beberapa titik. Saat ini kecamatan tegal sari, Pesanggaran, Glenmore, dan Purwoharjo, yang mengusulkan OP akan kami tindak lanjuti secepatnya.” kata Hary. Perlu diketahui, mulai 27 februari hingga 11 maret pemkab menggelar OP di 12 pasar secara bergriliran.

Dua belas pasar tersebut di antaranya Pasar Banyuwangi, Blambangan, Wongorejo, Kalipuro, Rogojampi, Pondok nongko, Singojuruh, Genteng, Gambiran dan muncar. Dengan kegiatan OP ini Hary berharap kenaikan harga beras tidak terus bergerak. Meski di kalangan pengecer belum ada penurunan harga, tapi di kalangan distributor sudah menunjukkan penuntutan harus meski hanya Rp 100. Ini menunjukan bahwa minat Masyarakat membeli beras di pengecer menurun. Dengan begitu tidak ada lagi alasan distributor menaikan harga beras. (radar)