Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pacitan Belajar Pada Banyuwangi

SOLID: Jajaran pengurus Kadin Banyuwangi di Restaurant Grafi ka Watu Dodol.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SOLID: Jajaran pengurus Kadin Banyuwangi di Restaurant Grafi ka Watu Dodol.

Pengurus Kadin Saling Bertemu

BANYUWANGI–Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banyuwangi bertemu pengurus Kadin Pacitan di Restaurant Grafika, Watu Dodol, kemarin (6/12). Acara Business to Business Meeting yang digelar mulai pukul 09.00 hingga 11.00, itu membahas bagaimana Banyuwangi bisa menjadi kota investasi urutan ketiga di Jawa Timur.

Sigit Widiyanto, ST, MSi, Ketua Kadin Pacitan mengakui bahwa saat ini perkembangan Banyuwangi bisa dijadikan panutan dan contoh bagi Kabupaten Pacitan. “Apalagi dengan urutan ketiga di Jawa Timur, kini Banyuwangi banyak dikunjungi investor dari luar kota, bahkan luar negeri,” kata Sigit.

Sigit juga mengakui Banyuwangi sangat luar biasa. Kondisi Banyuwangi bisa maju pesat. “Dengan UMKM, budaya, dan pembangunan luar biasa,” ujarnya. Acara tersebut tak disiasiakan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Istri Bupati Abdullah Azwar Anas itu memanfaatkan momentum penting tersebut untuk memaparkan potensi usaha di Banyuwangi saat menyampaikan kata sambutan.

Ipuk memaparkan bahwa Banyuwangi telah bisa memberi kemudahan akses transportasi, sehingga bisa dicapai dan dikunjungi para investor dengan mudah. Mereka melakukan survei bidang usaha apa yang cocok dan bisa saling menguntungkan nantinya. “Simbiosis Mutualisme pun terjadi, sehingga bisa menarik investasi selama kurang lebih dua tahun ini,” terangnya. Acara itu juga dihadiri beberapa tamu istimewa.

Di antaranya, ibu bupati Pacitan yang juga ketua Dekranasda Pacitan, dan Asisten Ekonomi Pemkab Pacitan. Seluruh jajaran Kadin Banyuwangi tampak kompak menyambut pengurus Kadin Pacitan. Apalagi, pertemuan itu juga diikuti kalangan pelaku usaha dari Pacitan. Bahkan, barang-barang hasil produksi dari pacitan yang dijual di lokasi acara, sebagian besar ludes diborong anggota Kadin Banyuwangi. Mulai makanan olahan dari bahan ikan laut dan air tawar, batu akik, kain batik serta aneka kerajinan.

Sementara dari pengusaha Banyuwangi hanya menawarkan produk kain batik, kerajinan batok kelapa dan jenang waluh. Minimnya produk yang ditampilkan dikarenakan para pengusaha banyak yang ikut pameran di Taman Blambangan. Dalam sambutan pembukaan, Ketua Kadin Banyuwangi Mochammad Soegiyono mengaku bangga dengan kolaborasi Kadin Banyuwangi dengan Pacitan. Pertemuan itu bisa dihadiri jajaran Kadin dua kabupaten untuk bertukar pikiran tentang bagaimana Banyuwangi bisa menempati peringkat ketiga investasi. “Banyuwangi dipercaya untuk dijadikan kota percontohan di Jawa Timur,” ungkapnya. (radar)