Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pedagang Buah Meregang Nyawa di Eks Lokalisasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jenazah-korban-diusung-dari-salah-satu-wisma-di-eks-lokalisasi-Sumberloh-untuk-dibawa-ke-Puskesmas-Singojuruh-kemarin.

SINGOJURUH – Nasib tragis menimpa Agus Suprayitno, 67, seorang pedagang buah asal Dusun Bayurejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Dia meregang nyawa saat istirahat di salah satu kamar di eks lokalisasi PSK Sumberloh, Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, siang kemarin (13/4).

Suprayitno ditemukan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 13.00. Orang yang kali pertama menemukan adalah ER, 26, salah satu pekerja seks yang juga  kenalan korban. Saat ditemukan, tubuh pria itu terlentang di atas kasur dengan   telanjang dada.

“Orang itu belum lama datang,” cetus Bagus, 38, salah satu warga di eks lokalisasi Sumberloh. Menurut Bagus, korban tiba di bekas tempat bisnis lendir itu sekitar pukul 12.30. Saat datang, terang dia, mengendarai motor Honda Vario warna hitam dengan nomor polisi P 4924 V.

“Saat datang  membawa empat buah durian,” terangnya. Sebelum masuk kamar, terang dia, korban sempat membagi-bagikan durian yang dibawa. Dari empat buah durian  itu, dua buah diberikan pada ER, dan  dua buah durian lainnya diberikan pada  warga sekitar wisma.

“Orang itu sudah biasa ke sini sambil membawa durian,” ungkapnya. Setelah membagikan buah durian itu, masih kata dia, korban juga masih sempat membeli teh botol dan kerupuk. Selanjutnya, masuk ke kamar bersama ER. Tapi tidak lama, ER berteriak minta tolong karena ‘tamunya’ kejang-kejang.

“Kejang-kejang lalu meninggal dunia,” terang ER, teman perempuan korban.  Menurut ER, saat datang dan masuk kamar Suprayitno mengaku ingin istirahat. Saat itu, tamunya itu juga diminta untuk tidur di kamarnya. “Baru masuk sudah kejang-kejang, saya keluar untuk minta tolong,” ungkapnya pada polisi.

Meninggalnya tamu eks lokalisasi Sumberloh itu, sempat membuat heboh. Salah satu warga melaporkan ke Kepala Dusun (Kadus) Padang Bulan, Agus Kariyadi, 38, dan diteruskan ke Polsek Singojuruh. Dari laporan itu, polisi bersama tim medis dari Puskesmas Singojuruh langsung meluncur ke lokasi  kejadian.

“Visum luar tidak ditemukan ada tanda-tanda bekas penganiayaan,” ujar kepala Puskesmas Singojuruh, Supriyadi Bintoro. Saat tim medis bersama polisi tiba di lokasi kejadian, terang dia, korban sudah meninggal dunia dengan kondisi terlentang.  Saat itu, pria itu hanya mengenakan celana pendek warna cokelat.

“Pada celana bagian depan basah,” jelasnya. Supriyadi mengaku belum berani menduga penyebab meninggalnya korban tersebut. Untuk mengetahui, diperlukan pemeriksaan dalam. “Karena over dosis atau apa, kami juga tidak tahu,” terangnya.

Kapolsek Singojuruh, Iptu Sumono, menyatakan belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Pihaknya  masih melakukan penyelidikan dengan  memeriksa saksi. “Keluarga sudah kita hubungi, korban membawa uang Rp 4  juta lebih,” katanya.

Upaya polisi untuk mengungkap penyebab meninggalnya korban, tampaknya sulit terlaksana. Sebab, keluarga korban yang datang ke Puskesmas Singojuruh, menolak untuk dilakukan otopsi. “Jenazah langsung dibawa pulang oleh keluarganya,” ujarnya. (radar)