Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pelajar Bolos Langsung Dicukur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pelajarBANYUWANGI – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar razia pelajar di wilayah Kota Banyuwangi kemarin (5/2). Hasilnya, petugas berhasil menjaring be lasan siswa yang ketahuan berada di warung internet (warnet) dan tempat penyewaan (rental) play station (PS) saat jam pelajaran berlangsung. Para pelajar tersebut langsung digiring ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberi pembinaan.

Tidak hanya itu, untuk memberikan efek jera, petugas Satpol PP juga mencukur rambut para siswa yang terjaring razia tersebut. Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai mengatakan, razia pelajar itu dilakukan untuk meminimalkan pelajar bolos. Apalagi, saat ini pelaksanaan ujian nasional (unas) sudah dekat. “Razia serupa juga akan kita gelar di wilayah lain di Banyuwangi untuk mengantisipasi pelajar bolos,” tegasnya.

Ripai merinci, jumlah siswa yang terjaring razia mencapai 13 orang. Dua belas orang di antaranya tercatat sebagai siswa SMA/se derajat, sedangkan satu siswa lain masih duduk di bangku SMP “Mayoritas tertangkap di warnet dan tempat penyewaan PS saat jam pelajaran berlangsung,” ujarnya. Para pelajar balela itu langsung digiring ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberi pembinaan.

Mereka juga diwajibkan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. “Untuk pembinaan kedisiplinan dan memberikan efek jera, rambut para pelajar tersebut kami cukur. Jika mereka melakukan pelanggaran yang sama di kemudian hari, orang tua atau wali muridnya akan kita datangkan ke kantor Satpol PP,” kata dia. Sementara itu, ada pengakuan menggelitik yang dilontarkan salah satu pelajar yang terjaring razia tersebut.

Siswa salah satu SMK yang terjaring saat berada di rental PS di Kota Gandrung itu mengaku sebenarnya dia tengah libur sekolah. Dia sengaja mengenakan seragam sekolah untuk mengelabui orang tuanya agar dapat uang saku. “Sebenarnya saya libur. Tapi saya pura-pura sekolah agar dapat uang saku,” akunya kepada petugas. (radar)