Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemkab Banyuwangi akan Tampung Pengungsi Wamena Yang Tak Miliki Tempat Tinggal

Foto: suaraindonesia.co.id
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: suaraindonesia.co.id

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, telah menyediakan tempat tinggal sementara bagi pengungsi korban kerusuhan Wamena, Papua yang sudah tiba di Bumi Blambangan namun tidak memiliki tempat tinggal.

Dilansir dari suaraindonesia.co.id, bahkan mereka juga akan diberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga mereka dapat hidup secara mandiri.

“Sejauh ini sudah 8 orang warga Banyuwangi korban kerusuhan Wamena yang dipulangkan ke Bumi Blambangan,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Peni Handayani saat menghadiri paripurna di gedung DPRD setempat, Senin (07/10/2019).

“Yakni, 6 warga Kalibaru yang sudah tiba pada Kamis 3 Oktober 2019 lalu, disusul dengan 2 orang warga Genteng dan Tegalsari,” jelasnya.

Dinas Sosial, kata Peni, pekan depan rencananya akan melakukan penjemputan kembali pengungsi Wamena asal Banyuwangi sebanyak 22 orang. Rencananya mereka akan bertolak dari Wamena ke Surabaya menggunakan kapal Pelni.

“Sesuai dengan SOP yang ada, kita melakukan penjemputannya ke Surabaya. Karena untuk memulangkan mereka dari Papua ke Jawa sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi,” tutur Peni.

Saat tiba di Banyuwangi, lanjut Peni, Dinsos langsung melakukan penanganan trauma healing bagi para pengungsi. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menjalani kehidupan mereka secara normal kembali paska kerusuhan.

Bahkan pihaknya sudah menyediakan Shelter dan fasilitas penunjang lainnya bagi pengungsi Kerusuhan Wamena yang tidak memiliki tempat tinggal dan tujuan.

“Tentu tidak selamanya. Kita tampung sambil dicarikan solusinya. Kira-kira dia keahliannya apa, kita akan salurkan,” katanya.

Peni mengaku, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk penanganan korban kerusuhan Wamena yang masih duduk di bangku sekolah. Jangan sampai ketika mereka pulang ke Banyuwangi justru putus sekolah.

“Kita sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyikapi kelanjutan sekolah anak-anak, juga Dinas Tenaga Kerja untuk mencarikan solusi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya,” katanya.

Dinsos sendiri juga mengimbau bagi keluarga yang memiliki sanak saudara atau keluarga di Wamena dan ingin dipulangkan, sekiranya lekas melaporkan pada pihaknya. Untuk nanti bisa dilakukan penjadwalan pemulangan.

“Karena tidak semua mau untuk dipulangkan. Beberapa hanya melakukan pengungsian saja, ketika kondisi masih memungkinkan, mereka tetap tinggal,” pungkasnya.