Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pengepul Pinang di Desa Rejosari, Kecamatan Glagah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pengepulDikirim ke Papua, Berkhasiat untuk Obat-obatan BAGAI pinang dibelah dua. Tentu kita kerap mendengar pepatah tersebut. Pohon pinang yang banyak tumbuh di Banyuwangi, terutama di wilayah pegunungan dan perkebunan, ternyata memiliki daya jual sangat tinggi. Bagi sebagian masyarakat Jawa kuno, sering kali memanfaatkan biji buah pinang untuk nginang.

Biji buah pinang muda atau orang Banyuwangi biasa menyebutnya jambe, kini sudah mulai dikembangkan menjadi biji pinang olahan yang harganya jauh lebih mahal. Cara mengolahnya juga tidak terlalu sulit dan tergolong sangat mudah. Pengepul biji pinang olahan kini bisa ditemui di Dusun Gontoran, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah. Di temnpat itu, biji pinang disimpan di gudang milik Busono. Lelaki berusia 58 tahun tersebut sudah lama mengembangkan biji buah pinang tersebut. 

Biji buah pinang muda yang baru dipetik dari pohon dikupas terlebih dahulu dipisahkan dari kulitnya.Setelah bersih, pinang muda tersebut kemudian dirajang dengan cara diiris setebal satu setengah centimeter. Selesai dirajang, biji pinang yang selesai diiris kemudian disortir untuk dipilah antara biji muda dan yang tua. Selesai disortir tersebut, biji pinang tersebut dijemur di atas papan bambu untuk dikeringkan di bawah terik matahari. Lama penjemuran tersebut kurang lebih selama tiga sampai empat hari.

“Kalau kering akan mengerut dan lebih kecil, karena kadar airnya sudah berkurang,” ujar Busono. Biji buah pinang muda tersebut banyak dia peroleh dari para petani yang dengan sukarela menjual kepadanya. Satu kilogram biji pinang muda yang sudah dikupas dihargai Rp. 5.000. Hanya, biji buah pinang tersebut tidak setiap hari ada dan bisa didapat dengan mudah. Pasalnya, biji buah pinang tersebut berbuah musiman. Musim panennya biasanya pada bulan Mei, dan Juni.  

Biji buah pinang yang sudah kering tersebut dijual kepada juragan besar asal Kecamatan Mlandingan, Situbondo. Juragan tersebut mengambil langsung di rumahnya dengan harga Rp. 27 ribu. Harga tersebut terbilang cukup mahal. Sebelumnya harga pinang muda kering jemur hanya berkisar Rp. 25 ribu. “Prediksi saya masih bisa naik lagi harganya, karena biji pinang saat ini sangat sulit di dapat,” terang Busono. Biji buah pinang kering dipercaya bisa berkhasiat untuk obatobatan.

Salah satunya untuk obat cacingan, menghentikan pendarahan, serta menguatkan gigi dan gusi. Biji buah pinang tersebut biasa dikirim ke wilayah Papua. Dari Papua, biji pinang kering itu digunakan untuk camilan. “Biji pinang dari Jawa kata orang Papua lebih gurih dan nikmat,” tandasnya. Satu kali pengiriman pada musim kering seperti sekarang bisa delapan kuintal. Jika kondisi panen besar, bisa kirim lebih dari itu. “Kalau bulan Agustus, pohon pinang biasanya banyak berkurang karena ditebang untuk kegiatan panjat pinang,” keluhnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :