KALIPURO – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Banyuwangi dan sekitarnya sore kemarin (24/2) memaksa jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara. jalur laut yang menghubungkan Jawa-Bali itu mulai di tutup pukul 17.40 sampai 17.55.
Penutupan jalur penyeberangan itu disebabkan jarak pandang di Selat Bali sangat terbatas lantaran hujan deras. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Ketapang, lspriyanto membenarkan hal tersebut. “Mulai pukul 17.40 kami tutup karena jarak pandang terbatas, yaitu di bawah 1OO meter. ‘Terutama di wilayah Gilimanuk, jarak pandang sangat terbatas,” terang lsprianto.
Selain karena jarak pandang terbatas, karena sore kemarin terjadi hujan. Penutupan sementara jalur penyeberangan kemarin juga disebabkan arus di Selat Bali kuat. “Arus laut juga kencang, Kecepatan angin mencapai 36 knot di laut dan tinggi gelombang 2 meter.” tambah pejabat pelabuhan yang hobi membaca buku itu.
Namun, penutupan penyeberangan Ketapang-Gilamanuk tidak sampai berlangsung lama karena hujan lebat yang terjadi di Banyuwangi, Khususnya di Selat Bali sudah berangsur menurun. “Hujan sudah reda, Jarak pandang juga sudah kembali nornal. Pukul 17.55 pelabuhan dibuka kembali.” pungkas Ispriyanto.
Ditutupnya jalur penyeberangan itu menyebabkan kapal- kapal yang melayani jalur penyebrangan ke Bali berhenti sejenak sampai pelabuhan kembali dibuka. Kendaraan juga tidak sampai mengantre banyak karena selain penutupan hanya 15 menit, juga kendaraan maupun penumpang yang hendak menuju Pulau Bali sangat sepi pada Waktu itu. (radar)